Surabaya (ANTARA News) - Mantan Presiden DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Dr HM Hidayat Nurwahid MA menilai pembayaran ganti rugi kepada korban lumpur panas di kawasan eksplorasi Lapindo Brantas Inc akan menjadi bukti keseriusan dari taubat nasional. "Bukti keseriusan dari taubat nasional itu kalau korban Lapindo mendapatkan pembayaran ganti rugi," ujarnya usai berbicara pada Tabligh Akbar dalam rangkaian Milad Nasional ke-43 Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) di Surabaya, Kamis. Menurut Ketua MPR RI itu, taubat nasional yang diinstruksikan pemerintah melalui sholat taubat terkait bencana alam yang bertubi-tubi pada akhir-akhir ini, takkan bermakna bila pembayaran ganti rugi kepada korban lumpur saja tidak ada. "Bukti konkret dari keseriusan kita dalam taubat nasional itu, ya bayarkan saja kepada korban lumpur yang memang sudah ada kesepakatan dengan Lapindo untuk cash and carry (warga empat desa di Siring, Renokenongo, Jatirejo, Kedungbendo)," tegasnya. Untuk warga dari desa yang belum ada kesepakatan (warga Perumahan Tanggulangin Anggun Sejahtera atau Perum TAS I Sidoarjo) harus ada pembahasan untuk mencapai kesepakatan. Sementara itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr HM Din Syamsudin MA memberikan beasiswa bagi pembayaran uang sekolah selama satu tahu untuk 500 anak korban lumpur Lapinddo. "Dari jumlah anak yang mendapatkan beasiswa Muhammadiyah tersebut, dimungkinkan akan ditambah, tapi akan dikoordinasikan dengan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur," ujarnya dalam kunjungan ke korban semburan lumpur Lapindo di Porong.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007