Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Pemilihan bakal calon Ketua Umum Golkar dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa dilakukan Selasa dini hari, di Bali Nusa Dua Convention Center dengan mekanisme voting tertutup di sejumlah bilik suara.

Total pemegang hak suara dalam Munaslub adalah 554 terdiri dari 34 DPD I, 514 DPD II (empat tidak sah),

10 ormas (dua diantaranya tidak dianggap karena mengalami dualisme kepengurusan yakni Kosgoro dan SOKSI), seorang perwakilan Dewan Pertimbangan yakni Akbar Tandjung, serta seorang perwakilan DPP demisioner yaitu Agung Laksono.

Pemilihan dilakukan secara ketat dengan melarang pemilih membawa telepon genggam dan alat tulis yang berpotensi digunakan untuk menandai dukungan.

Mekanisme yang disiapkan dalam pemilihan kali ini antara lain, pertama, jika hanya ada satu bakal calon yang mendapatkan 30 persen suara, maka ketua umum ditetapkan secara aklamasi.

Kedua, jika ada dua atau lebih bakal calon yang mendapatkan dukungan 30 persen, maka akan dilakukan pemilihan ulang. Status bakal calon ketua umum pun akan dinaikan menjadi calon ketua umum.

Ketiga, jika tidak ada satu pun bakal calon yang mendapatkan 30 persen dukungan, maka akan dipilih tiga bakal calon yang memperoleh suara terbanyak, kemudian ketiganya akan dipilih ulang.

Masing-masing kandidat calon Ketua Umum Golkar telah memperoleh nomor urut antara lain Ade Komarudin nomor urut 1, Setya Novanto (nomor 2), Airlangga Hartarto (nomor 3), Mahyudin mendapat (nomor 4), Priyo Budi Santoso (nomor 5), Aziz Syamsuddin (nomor 6), Indra Bambang Utoyo (nomor 7), dan Syahrul Yasin Limpo (nomor 8).

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016