Sleman (ANTARA News) - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Yogyakarta mengharapkan dukungan warga dalam upaya pemugaran total Candi Kalasan di Kalibening, Tirtomartani, Kalasan, Sleman.

"Kami mengharapkan ada kerja sama dengan masyarakat di sekitar Candi Kalasan karena pengerjaan tersebut juga untuk kepentingan umum," kata Ketua Unit Kerja Pemugaran BPCB Yogyakarta Indung Panca Putra, Rabu.

Ia menjelaskan penggelaran batu-batu penyusun candi dalam proses pemugaran membutuhkan lahan yang luas.

"Batu-batuan harus digelar, satu-satu meletakkannya, untuk kemudian komponen-komponen tersebut diberi tanda agar tidak tertukar posisinya antar satu batu dengan yang lain," katanya.

"Candi Kalasan mempunyai tinggi sekitar delapan meter dengan lebar enam meter. Jadi butuh lahan seluas lapangan bola kalau mau menggelar batunya," katanya.

Candi Kalasan, yang bangun sekitar tahun 700, sebagian batu-batu penyusunnya mulai rapuh dan retak.

"Bebatuan yang merekah tersebut saat ini juga telah dipasangi angkur atau pengunci untuk sementara agar tidak runtuh dan membahayakan wisatawan yang berkunjung," katanya.

Indung berharap warga sekitar memudahkan proses negosiasi pembebasan tanah untuk mendukung pemugaran candi tersebut.

Kepala Seksi Perlindungan Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Yogyakarta Wahyu Astuti mengatakan proses negosiasi pembebasan tanah untuk mendukung pemugaran dilakukan tahun ini.

"Candi Kalasan belum akan dipugar pada 2016. Tahun ini masih pembebasan tanah. Harapan kami pada 2017 nanti sudah bisa mulai dikerjakan," katanya.

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016