Guatemala City (ANTARA News) - China sedang berupaya bergabung dengan Bank Pembangunan Inter-Amerika (IADB) yang merupakan lembaga keuangan terbesar di Amerika Latin, sebagai jalan untuk meningkatkan pembangunan ekonominya dan pengaruhnya di kawasan tersebut, kata seorang pejabat China, Sabtu. Presdir IADB, Luis Alberto, akan menandatangani nota kesepahaman pada Minggu dengan Pimpinan Bank sentral China, Zhou Xiaochuan, untuk memformalkan pembahasan menyangkut permintaan keanggotaan dari Bejing tersebut, demikian laporan AP. Sementara itu, Dewan Direktur IADB akan menyelenggarakan pertemuan tahunan di Guatemala City pada Senin dan selasa pekan depan. Moreno mengatakan IADB akan memprakarsai pembicaraan di antara anggotanya menyangkut permintaan China menjadi anggota itu. Kemungkinan akan membutuhkan waktu tahunan sebelum IADB memutuskan menerima China. Jika disetujui, China akan menjadi negara Asia ketiga yang bergabung ke IADB, yang memiliki 47 negara anggota termasuk Korea Selatan dan Jepang. Pada akhir-akhir ini China sedang memperluas pengaruhnya di Amerika Latin. Kawasan yang kaya sumber daya menarik China sebagai negara dengan perekonomian terbesar keenam di dunia, untuk mencari sumber bahan baku dan kemungkinan investasi lainnya. Keanggotaan China di IADB juga akan menyisihkan peran Taiwan di kawasan itu. China telah mendesak negara-negara Amerika Latin untuk mengisolasi Taiwan, yang juga berinvestasi di kawasan itu, terutama dalam pengembangan bantuan bencana. Hanya sekitar dua lusin negara yang telah memberikan status diplomatik kepada Taiwan dan seperempatnya berasal dari Amerika Latin yang kebanyakan negara-negara di Amerika Tengah. Negara kepulauan Karibia, Dominika dan Granada belakangan telah memutuskan hubungan dengan Taiwan dengan beralih ke China, dan Jamaika telah membuka kedutaan besarnya di Beijing. Washington telah mengamati pergerakan China ke kawasan itu dan khawatir terhadap negara komunis itu dapat memutuskan jalur komersial AS. Perdagangan China dengan Amerika Latin telah meningkat selama dekade terakhir dan totalnya mencapai lebih dari 40 miliar dolar AS atau masih sepersepuluhnya dari perdagangan AS di kawasan tersebut. China menawarkan Amerika Latin modal investasi yang besar dan pasar bagi produk baku seperti minyak, aluminium dan tembaga. Namun tidak jelas sejauh mana investasi China di wilayah itu akan menghasilkan lapangan pekerjaan dan menurunkan kemiskinan. kawasan itu telah mengeluhkan masuknya produk murah China, seperti tekstil, sepatu dan peralatan elektronik, telah menurunkan bisnis Amerika Latin. IADB adalah bank pembangunan regional terbesar dan tertua di dunia, dan telah menjadi sumber pembiayaan multilateral bagi pembangunan negara-negara Amerika Latin dan Karibia. Pinjamannya ke kawasan pada tahun lalu mampu mencapai 6 miliar dolar AS. (*)

Copyright © ANTARA 2007