Sidoarjo (ANTARA News) - Peningkatan Gas H2S yang keluar dari pusat semburan lumpur Lapindo Brantas Inc di Porong, Sidoarjo, Jatim, membuat para pekerja di sekitar lokasi harus ekstra hati-hati. Bahkan, untuk menghindari bahaya tersebut, pihak Timnas Penanggulangan Semburan Lumpur di Sidoarjo (PSLS) meminta kepada para pekerja untuk melakukan "rolling" (pergantian) setiap enam-delapan jam sekali. Staf PT Fergaco Indonesia, Bambang S kepada wartawan di Porong Sidoarjo, Minggu menyatakan, pe"rolling"an pekerja ini untuk menghindari adanya gas H2S yang semakin meningkat pasca-"insersi" (memasukkan) untaian bola-bola beton ke pusat semburan. "Pasca-`insersi` bola-bola beton itu, gas H2S meningkat. Tiap hari rata-rata 13 ppm. Kami disarankan oleh Timnas untuk lebih berhati-hati dengan adanya peningkatan gas di pusat semburan," ungkapnya. Meski terjadi peningkatan gas H2S itu, masih diambang batas yakni 20 ppm, pekerja terutama yang di pusat semburan setiap enam sampai delapan jam harus dilakukan pergantian. Namun, Bambang menambahkan, tidak semua pekerja selalu bekerja di dekat semburan. Kadang kala ketika asap mengarah ke barat, terutama mengarah ke lokasi "insersi", pekerja sudah menghindar. Sementara itu, lumpur panas Lapindo Brantas Inc, ini membawa korban lagi, dan kali satu dump truk sirtu yang melakukan penanggulan di tanggul cincin, terguling. Beruntung dalam peristiwa ini tidak menelan korban jiwa, hanya sopir dump truk, Laseri mengalami luka lecet dan terkilir di bagian tangan kanannya. Kejadian tergulingnya dum truk di dekat semburan itu terjadi, Minggu (18/3), ketika dump truk bernopol W-7435-N akan menumpahkan sirtu yang dimuatnya. Namun, karena kondisi tanah di dekat semburan agak miring menyebabkan dump truk itu ikut miring. Kemudian beberapa saat terguling. Laseri dan kerneknya Arif warga Ngoro, Mojokerto, juga ikut terguling bersama truk tersebut. Arif masih sempat melompat keluar dan akhirnya selamat. Tapi, Laseri tidak sempat beranjak dari tempat duduknya. "Beruntung saya masih selamat, hanya lengan kanan ini lecet dan terkilir, karena terkena pintu," papar Laseri. Sebelumnya, kejadian serupa terjadi di Desa Renokenongo, beberapa waktu lalu, yang mengakibatkan sopir dump truk, Rokhim meninggal dunia di tempat kejadian.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007