Jakarta (ANTARA News) - Perempuan warga binaan harus dibekali keterampilan yang memadai agar dapat mandiri selepas menjalani hukuman, kata Wakil Ketua Umum Perempuan Amanat Nasional (PUAN) Futri Zulya Safitri

"Kami sangat prihatin dengan tingginya angka warga binaan yang terkena pasal penyalahgunaan narkoba, terutama kaum perempuan," ujar Futri di Jakarta, Senin.

Dia menambahkan untuk itu perlu adanya pembekalan keterampilan bagi perempuan warga binaan.

Dengan bekal keterampilan yang di dapat selama di dalam penjara dapat menjadi modal untuk berwirausaha.

"Mereka akan berdaya dan mandiri secara ekonomi, kehidupannya juga akan lebih baik," tambah dia.

Upaya pemberdayaan warga binaan melalui jalur keterampilan tidak harus selalu dilakukan oleh pemerintah, mengingat anggaran yang dimiliki terbatas. Melainkan juga butuh peran serta masyarakat, baik itu organisasi, swasta, dan dunia industri.

"Salah satunya dengan pelatihan Ibu Hebat Generasi Berkualitas ini sangat membantu meningkatkan keterampilan warga binaan, ada lomba memasak dan sebagainya," jelas dia.

Dia menambahkan pelatihan dilakukan untuk menciptakan kemandirian serta memberi bekal kepada penghuni rutan untuk digunakan usai menjalani masa tahanan.

"Agar setelah masa hukuman selesai, para perempuan mantan warga binaan dapat produktif, dan mandiri secara ekonomi," kata Futri.

Sementara itu, Pendiri PAUD Kids Republic, Zita Anjani menambahkan, menjadi perempuan yang berdaya merupakan kebutuhan seluruh perempuan, dan tidak terbatas oleh jeruji besi di tahanan.

"Penting untuk memberdayakan tahanan perempuan, karena perempuan adalah Ibu, yang menjadi penentu generasi yang berkualitas," jelas Zita

 Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh PUAN dan di dukung oleh Yayasan Batin Cahya Bangsa, HANEDA Group Serta Kids Republic.

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016