Jakarta (ANTARA News) - Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Izha Mahendra, optimistis tingkat keterpilihannya (elektabilitas) untuk Pilkada DKI 2017 akan melewati Gubernur Petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pada akhir tahun 2016.

Hal itu dikatakan Yusril setelah membaca banyak hasil laporan lembaga survei yang menunjukkan ada penurunan elektabilitas Ahok terkait sejumlah kasus yang terjadi di DKI Jakarta, sementara tingkat keterpilihan Yusril merangkak naik kendati masih di bawah Ahok.

"Sebenarnya itu terjadi pada bulan Desember, tapi sepertinya proses berjalan cepat karena beberapa faktor yang terjadi pada petahana sendiri," kata Yusril saat mendatangi kantor DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jakarta, Kamis.

Walaupun tidak mau menyebutkan lembaga-lembaga survei yang jadi acuan, namun Yusril menduga kasus Rumah Sakit Sumber Waras dan Reklamasi Teluk Jakarta menjadi faktor utama turunnya elektabilitas Ahok dalam sejumlah survei.

"Seperti Sumber Waras dan Reklamasi yang secara langsung atau tidak mendegradasi itu," kata Yusril. "Itu tidak alamiah terjadi."

Yusril pun yakin menjelang Pilkada DKI 2017 tidak akan terjadi perbedaan elektabilitas yang mencolok antara Ahok dan dirinya kendati situasi politik DKI Jakarta terus berubah.

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016