Pontianak (ANTARA News) - Puluhan warga perbatasan Indonesia (Kalbar) - Malaysia, di Entikong, Kabupaten Sanggau, Jumat pagi antri membeli sembako di Gerai Perbatasan yang menjual berbagai kebutuhan yang diprakarsai oleh Induk Koperasi Karyawan (Inkopkar) TNI-AD.

"Keberadaan Gerai Perbatasan yang diprakarsai oleh Inkopar TNI-AD ini sangat memembantu kami dalam membeli kebutuhan sehari-hari dengan harga murah menjelang puasa," kata Aminah warga, saat dihubungi di Entikong.

Gerai Perbatasan yang diprakarsai oleh Inkopar tersebut menjual gula pasir lebih murah yakni Rp11 ribu/kilogram, sementara pasarannya seharga Rp15 ribu /kilogram.

Pembukaan Gerai Perbatasan itu dihadiri, oleh Presiden Direktur PT Pasific Agro Sentosa (PT PAS) Hasjim Oemar. PT PAS merupakan bagian dari Artha Graha Network yang merupakan mitra Inkopkar dalam penyelenggaraan Gerai Perbatasan tersebut.

Aminah berharap, Gerai Perbatasan tersebut tidak hanya dilakukan menjelang bulan Ramadan dan Lebaran saja, tetapi bisa terus berlanjut dalam meringankan beban masyarakat dalam memenuhi berbagai kebutuhan pokok yang saat ini serba mahal.

Sementara itu, Distributor Sembako Gerai Perbatasan, Welly Gouw menyatakan rencananya gerai itu akan dibuka sampai akhir tahun 2016. "Nantinya setiap tiga bulan sekali akan kami evaluasi. Di gerai ini juga tidak hanya menjual sembako saja, tetapi juga menjual pakaian muslim," ujarnya.

Dia menambahkan, keberadaan Gerai Perbatasan sebagai tekad dari Inkopkar dalam mensejahterakan warga di perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia. "Ini bentuk wujud cinta NKRI dari Inkopkar," ujarnya.

Gerai perbatasan tersebut terletak di Kantor LSM Anak Bangsa, Jalan Kasuari 33 Entikong, Kabupaten Sanggau. LSM Anak Bangsa itu, selain menyediakan tempat, juga turut mengelola pelaksanaan penjualan komoditas bahan pokok tersebut. LSM Anak Bangsa selama ini dikenal sebagai LSM yang gencar memerangi masalah "human trafficking".

Keberadaan Gerai Perbatasan sesuai perintah dari Kementerian Perdagangan, yang intinya untuk mengurangi disparitas harga bahan pokok di daerah perbatasan dengan perkotaan, khususnya Pulau Jawa, untuk tahap pertama menjual gula pasir sebanyak 100 ton, beras 100 ton, bawang merah 2,5 ton, bawang putih 2,5 ton, mie instant, terigu, minyak goreng, garam dapur satu ton, aneka sandang 500-750 kilogram dan berbagai kebutuhan pokok lainnya.

Ketua Umum Inkopkar Brigjen TNI, Felix Hutabarat menyatakan, Gerai Perbatasan selain dibuka di Entikong, juga dibuka di sejumlah daerah perbatasan lainnya, antara lain Merauke, Papua dan Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur yang merupakan perbatasan antara wilayah Indonesia dengan Timor Leste.

Gerai Perbatasan tersebut bersifat permanen, maksudnya akan terus diselenggarakan, tidak hanya menjelang bulan puasa. Namun untuk mengurangi kesenjangan harga barang kebutuhan pokok antara daerah perbatasan dengan daerah Jawa, katanya.

Selain menjual sejumlah barang kebutuhan pokok di daerah perbatasan, Inkopkar juga menyelenggarakan Operasi Pasar gula pasir di Pontianak yang dilaksanakan di Makodam XII Tanjungpura, Pontianak, katanya.

Pewarta: Andilala
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016