Yogyakarta (ANTARA News) - Distribusi beras untuk masyarakat miskin kuota Juli di Kota Yogyakarta akan diajukan sebelum Lebaran sehingga dimungkinkan penerima menerima dua kali distribusi beras pada Juni.

"Untuk memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin memperoleh beras sebagai persiapan Lebaran, maka distribusi beras untuk masyarakat miskin (raskin) kuota Juli diajukan sebelum Lebaran atau Juni," kata Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Yogyakarta Hadi Muchtar di Yogyakarta, Rabu.

Menurut Hadi, pihaknya sudah merencanakan distribusi raskin kuota Juli pada pertengahan Juni atau paling tidak pada pekan ketiga Juni sudah bisa didistribusikan karena Lebaran jatuh pada pekan pertama Juli.

Sedangkan untuk distribusi Juni, Hadi mengatakan, sudah mulai didistribusikan ke rumah tangga sasaran penerima manfaat sejak awal pekan.

Total penerima raskin di Kota Yogyakarta pada tahun ini tetap sama seperti tahun sebelumnya yaitu 16.031 rumah tangga sasaran penerima manfaat. Setiap penerima memperoleh beras 15 kilogram per bulan dengan biaya tebus Rp1.600 per kilogram beras.

"Penerimaan raskin untuk kuota Januari sempat mundur menjadi akhir bulan, namun distribusi pada bulan-bulan berikutnya sudah mulai teratur dan bisa dijadwalkan setiap awal bulan," kata Hadi.

Penerima raskin memperoleh kartu identitas sebagai upaya agar distribusi raskin di Kota Yogyakarta tepat sasaran. "Beras sebaiknya digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan bukan justru dijual," katanya.

Setiap wilayah yang akan menerima raskin diwajibkan melunasi pembayaran raskin penyaluran bulan sebelumnya. "Pembayaran raskin di Kota Yogyakarta bisa dibilang cukup tertib," katanya yang menyebut total dana yang dikeluarkan untuk biaya tebus raskin setiap kali penyaluran adalah Rp384,7 juta.

Sebelumnya, Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional Yogyakarta memastikan bahwa raskin layak dikonsumsi meskipun terkadang terlihat lebih kusam dibanding beras lain yang dijual di pasar.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2016