Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan belum mengetahui terkait impor "raw sugar" atau gula mentah.

"Saya belum tahu, nanti saya dengar dulu saja dari Bu Rini (Menteri BUMN Rini Soemarno)," kata Darmin sebelum mengikuti rakor bahan pangan di kantor Kemenko Perekonomian di Jakarta, Kamis.

Menurut Darmin, impor "raw sugar" atau gula mentah belum tentu menyelesaikan masalah karena pada dasarnya "raw sugar" itu untuk gula industri.

"Saya mau dengar dulu dari Menteri BUMN (Rini Soemarno) dan Menteri Perdagangan (Thomas Lembong)," ucap Darmin.

Sementara itu, dalam rakor bahan pengan tersebut hadir antara lain Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perdagangan Thomas Lembong, dan Kepala Bulog Djarot Kusumayakti.

Pada tahun 2016, pemerintah menyatakan bahwa alokasi impor gula mentah atau raw sugar sebanyak 3,22 juta ton, di mana angka tersebut naik sebesar lima persen dikarenakan kebutuhan industri makanan minuman untuk gula rafinasi mengalami rata-rata pertumbuhan di atas delapan persen per tahunnya.

Perkiraan kebutuhan gula rafinasi tahun 2016 tersebut diambil dari angka pertumbuhan moderat sebesar lima persen dari kebutuhan tahun 2015 yang sebesar 2,89 juta ton.

Sehingga, kebutuhan gula rafinasi tahun 2016 sebesar 3,03 juta ton atau setara dengan 3,22 ton gula mentah.

Sementara pada tahun 2014 lalu, kebutuhan gula mentah tercatat sebanyak 2,92 juta ton dan untuk produksi gula kristal rafinasi sebesar 2,76 juta ton. Kebutuhan tersebut, sudah disesuaikan dengan pertumbuhan industri makanan minuman yang rata-rata tumbuh diatas delapan persen per tahun tercatat dari 2011 hingga 2014.

Untuk tahun 2015, izin impor gula mentah sebesar 3,10 juta ton, dengan realisasi baru sebesar 2,64 juta ton. Sementara untuk industri MSG, izin yang dikeluarkan sebanyak 451 ribu ton, dengan realisasi baru sebesar 316 ribu ton, dan untuk industri makanan minuman izin dikeluarkan sebanyak 20 ton dengan realisasi tercatat sebesar 10 ton.

Secara keseluruhan, pada tahun 2015 izin impor gula mentah baik untuk industri rafinasi, industri MSG dan industri makanan minuman, tercatat sebanyak 3,55 juta ton, dan baru terealisasi sebanyak 2,96 juta ton.

Total izin yang dikeluarkan tersebut tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan tahun 2014 lalu yang sebesar 3,56 juta ton dengan realisasi sebesar 3,14 juta ton.

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016