Padang (ANTARA News) - Sejumlah warga di Kota Padang, Sumatera Barat, meminta pemerintah kota (Pemkot) setempat tegas memberantas penjual petasan yang masih banyak berdagang di beberapa lokasi.

"Kami minta pemkot tidak pandang bulu merazia penjual petasan agar barang bahaya tersebut tidak beredar," kata salah satu tokoh masyarakat di Kuranji Padang, Hasan Basri di Padang, Kamis.

Menurut dia masih banyaknya anak dan remaja bermain petasan karena pedagang tersebut masih berkeliaran di berbagai tempat.

"Rasanya jika barang tidak ada, anak-anak tidak akan membelinya," ujarnya.

Dia menambahkan bahwa pemerintah harus merazia secara serius hingga pelosok kota.

"Sebagai gambaran di Kuranji saja masih ada penjual petasan yang berdagang secara aman," sebutnya.

Kemudian dalam merazia tersebut pemerintah harus bertindak hingga ke akarnya, artinya memastikan tidak ada lagi penjualan petasan.

"Jika perlu dengan memberikan peringatan keras agar penjual jera," lanjut dia.

Berbeda dengan itu warga lain yang merupakan tokoh masyarakat Sunda Aji, menilai perlu ada edukasi bagi pedagang yang menjual petasan tersebut.

Menurutnya pedagang petasan ini bukan hanya secara khusus namun juga dadakan.

"Seakan musiman banyak juga warung, rumah makan atau bahkan toko buah menjual petasan tersebut," kata dia.

Dalam hal mengedukasi masyarakat tersebut haruslah dilakukan dengan cara persuasif.

"Sebab diyakini masih banyak pedagang yang tidak tahu sanksi dari menjual petasan tersebut," ujarnya.

Senada dengan itu kepala Humas Universitas Andalas, Eriyanty mengatakan sosialisasi bahaya petasan haruslah dilakukan saat sebelum Ramadhan.

Menurutnya pada saat itu barang berbahaya itu tidak beredar.

"Sama seperti sosialisasi narkoba, perilaku menyimpang, bahaya petasan juga dilakukan melalui mahasiswa," lanjutnya.

Sementara itu sebelumnya Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah, telah mengimbau kepada warga untuk menghindari tindakan yang merugikan selama Ramadhan.

"Sebaiknya warga tidak melakukan hal yang mengganggu ibadah seperti menyalakan petasan, mercon dan semacamnya," terangnya. 

Pewarta: MR Denya
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016