Kampala (ANTARA News) - Uganda akan menarik pasukannya dari Republik Afrika Tengah (RAT), tidak lagi menganggap pemberontak Lord's Resistance Army (LRA) sebagai ancaman, ungkap juru bicara militer pada Sabtu (11/6).

"Uganda telah mencapai tujuannya dalam perang melawan LRA," ungkap juru bicara militer Paddy Ankunda kepada AFP.

"LRA telah mengalami degradasi, mereka tidak lagi memiliki sarana untuk berperang," katanya.

Republik Afrika Tengah telah tergelincir ke dalam kerusuhan pada 2013 ketika pemberontak utama Seleka menggulingkan presiden Francois Bozize, memicu sejumlah serangan balasan antara pemberontak dan kelompok ekstermis yang telah menewaskan ribuan orang dan menyebabkan lebih banyak lagi mengungsi.

Pertumpahan darah di salah satu negara termiskin di dunia itu begitu pelik hingga memicu intervensi militer dari bekas penguasa kolonial Prancis dan mendorong pengerahan pasukan penjagaan perdamaian PBB.

Pemilu presiden yang digelar secara damai pada Februari dipuji sebagai langkah penting menuju rekonsiliasi di negara itu.

Misi Prancis akan berakhir pada Desember, setelah penarikan pasukan secara progresif.

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016