Jakarta (ANTARA News) - PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) melalui anak usahanya PINS Indonesia serius menggarap bisnis Internet of Things (IoT) di Tanah Air yang diprediksi menjadi tren masa depan, melalui jaringan kabel optik maupun jaringan selular.

"Perkembangan teknologi makin pesat mendorong penggunaan berbagai perangkat yang tersambung dengan internet atau lebih dikenal dengan IoT," kata Direktur Digital and Strategic Portfolio Telkom, Indra Utoyo di Jakarta, Selasa.

IoT adalah terhubungnya berbagai perangkat (hardware dan software) melalui internet. Perangkat yang terhubung dengan internet tidak hanya komputer, laptop, smartphone, tapi juga kendaraan bermotor (mobil atau motor), kulkas, mesin cuci, microwave, pendingan ruangan (AC), pintu rumah, pagar rumah, dan lain-lain.

Bahkan berbagai layanan jasa kini telah menggunakan aplikasi yang tersambung dengan internet, seperti layanan taksi, ojek, tukang pijat, hingga belanja berbagai kebutuhan barang.

Menurut Indra, perkembangan IoT akan menjadi sebuah peluang bisnis yang besar bagi Telkom Group sebagai "digital company" terbesar di Indonesia.

Karena itu Telkom Group ingin lebih serius menggarap peluang bisnis IoT dengan menyinergikan beberapa anak perusahaan BUMN di bidang telekomunikasi ini.

Sebagai induk usaha, Telkom juga terus memperkuat jaringan kabel serat optik (fiber optic) untuk mendukung ketersediaan akses internet super cepat di seluruh Tanah Air.

"Telkom Group ingin menggarap bisnis IoT melalui sinergi antara Telkomsel sebagai penyedia jaringan internet terluas (connectivity) dengan PINS Indonesia sebagai penyedia device, platform dan manage service," ujar Indra.

Sementara itu, Direktur Utama PINS Indonesia, Prasabri Pesti mengatakan perusahaan itu siap memperbesar kapasitas dalam bisnis IoT.

Sebagai anak usaha Telkom, PINS Indonesia yang bergerak di bidang premises integration services, akan fokus memanfaatkan peluang bisnis di era digital dengan mendistribusikan serta mengelola berbagai produk IoT dalam Telkom Group.

Menurut International Data Corporation (IDC) potensi pasar IoT di Asia Pasifik (termasuk Indonesia) sangat besar yang mencapai 3,1 miliar dolar AS pada 2015. Sedangkan perangkat diproyeksikan akan bertambah menjadi 8,6 miliar perangkat pada 2020.

(T.R017)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016