Jakarta (ANTARA News) - Gelandang tim nasional Inggris, Adam Lallana, bahkan belum lahir saat edisi pamungkas British Home Championship alias kejuaraan antar-empat negara daratan Britania Raya yakni Inggris, Skotlandia, Wales dan Irlandia Utara, yang terakhir digelar Mei 1984 silam.

Oleh karenanya wajar jika Lallana cenderung menyongsong laga Inggris kontra Wales pada Kamis (16/6) dari sudut pandang sosiologis ketimbang historis.

"Itu akan menjadi pertandingan spesial karena banyak pemain yang mengetahui satu sama lain di klub, banyak emosi terlibat di sana," kata Lallana sebagaimana dilansir laman resmi UEFA, Selasa.

Sedikitnya sepuluh punggawa timnas Inggris bakal bertemu rekan satu klub mereka dalam laga di Stadion Felix Bollaert-Delelis, Lens, termasuk Lallana yang akan bersua dua rekannya di Liverpool penjaga gawang Danny Ward dan pemain terbaik Wales saat mengalahkan Slowakia, Joe Allen.

"Saya terakhir berbicara dengan mereka pekan lalu, namun saya tak yakin akan berkomunikasi lagi sebelum pertandingan," kata gelandang berusia 28 tahun itu.

"Ada sesuatu yang spesial dari pertandingan itu, ada rasa Britania dalam laga itu yang bakal baik untuk pendukung kedua tim maupun penonton netral," ujarnya menambahkan.

Lallana juga akan bertemu Gareth Bale, yang sama-sama meretas karir profesional dari Southampton.

"Saya bermain bersama Gareth yang tengah berkembang dan ia selalu memiliki kemampuan luar biasa sejak usia dini. Semuanya berkat kerja kerasnya ia bisa mengembangkan permainannya dan kini berada di puncak," ujarnya.

"Ia seorang pesepak bola sekaligus kawan yang baik, namun mereka juga memiliki pemain bagus lain seperti Joe Allen, rekan bermain saya. Ia pemain berkualitas dan saya rasa ia jadi penampil terbaik di laga sebelumnya. Ada juga Aaron Ramsey, sehingga kami tidak boleh naif dan terpusat kepada Gareth," kata Lallana menambahkan.

Selain itu Lallana mengatakan hasil imbang yang terpaksa ditangguk Inggris saat meladeni Rusia 1-1 jelas mengecewakan namun ia yakin timnya bisa menghadapi tekanan yang makin tinggi dengan ketertinggalan poin dari lawan kala menghadapi Wales nanti.

"Kami terbiasa bermain di bawah tekanan tiap pekannya -- banyak yang mengalami perkembangan pesat karenanya dan semoga saja itu menguntungkan kami," pungkas Lallana.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2016