Dubai (ANTARA News) - Keterlibatan Uni Emirat Arab (UEA) dalam perang selama lebih dari satu tahun di Yaman "praktis berakhir", kata seorang diplomat tinggi pada Rabu (15/6).

UEA adalah anggota penting dalam koalisi militer pimpinan Arab Saudi, yang mulai turut campur dalam perang di Yaman pada Maret 2015.

Persekutuan itu mendukung pemerintah Yaman di pengasingan dan melawan kelompok bersenjata Houthi, yang dikhawatirkan Arab Saudi dan UEA sebagai proksi dari musuh bebuyutan regional mereka, Iran.

"Posisi kami sekarang jelas: perang praktis berakhir bagi pasukan kami," kata Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash dalam pidato tertutup yang dikutip oleh Putra Mahkota Mohammed bin Zayed di akun Twitter resminya.

"Kami sedang melihat pengaturan politik dan peran politik kami sekarang adalah untuk memberdayakan rakyat Yaman di wilayah yang telah dibebaskan," katanya seperti dikutip kantor berita Reuters.

Kelompok bersenjata Houthi telah menewaskan lebih dari 60 tentara pasukan gabungan Arab Teluk yang bertugas di Yaman Pusat September lalu, 52 di antaranya dari UEA.

Pasukan UEA memimpin serangan pemerintah Yaman terhadap petempur al Qaeda pada April, mengusir mereka dari basis mereka di kota pelabuhan bagian selatan Mukalla.

Sementara Arab Saudi mendesak pasukan Houthi di kawasan barat laut Yaman, sekitar ibu kota Sanaa, UEA lebih fokus pada stabilisasi wilayah selatan kota Aden, yang berulang kali diserang oleh al Qaeda dan kelompok ISIS. (Uu. KR-GNT)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016