Lebak (ANTARA News) - Sejumlah perempuan Kabupaten Lebak, Provinsi Banten membangkitkan ekonomi keluarga selama Ramadhan dengan melakukan kegiatan berjualan di daerah itu.

Berdasarkan pantauan, Minggu, menunjukan kaum perempuan Kabupaten Lebak patut diberikan apresiasi karena mereka menggeluti pelaku ekonomi untuk meningkatkan kehidupan keluarga yang lebih baik dan sejahtera.

Bahkan, selama Ramadhan para perempuan banyak ditemukan menjadi pedagang keliling aneka produk makanan, baluk sayuran, juga meramaikan pusat jajanan Ramadhan.

Para perempuan itu cukup tangguh untuk membantu pendapatan suami tanpa kenal lelah.

"Pendapatan kami selama Ramadhan cukup lumayan dan bisa memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-hari," kata Ema Uni (50) seorang pedagang keliling warga Dukuh Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.

Ia berjualan keliling aneka makanan seperti dadar gulung, roket, uli, goreng pisang, bawan, papais, pais gurih, gandasturi dan gegeplak.

Produk makanan itu sangat laku keras,selain harganya murah juga rasanya enak juga terjamin higienis.

Selama Ramadhan, ujar dia, omset pendapatan meningkat hingga dua kali lipat dibandingkan hari biasa.

Produk makanan yang dijual keliling itu habis dibeli konsumen langganan tanpa sisa.

"Kami percaya bulan suci Ramadhan itu rejeki akan ditambah oleh Allah Swt jika kita mau berusaha," katanya.

Menurut dia, produksi makanan itu dengan investasi sekitar Rp400.000 dan menghasilkan keuntungan antara Rp70.000-90.000.

Dengan keuntungan sebesar itu dapat memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga dan anak sekolah yang kini duduk di SMP.

"Kami selama berjualan ini bisa menghidupi suami yang sudah usia lanjut dan satu anak," terang dia.

Mulyati (50), seorang pedagang makanan di pusat jajanan Ramadhan Rancalintah Rangkasbitung Kabupaten Lebak mengaku dirinya berjualan nasi timbel, gado-gado, pepes ikan, ikan bakar gurame serta keroket banyak diminati pengunjung.

"Kami selama dua pekan terakhir ini pendapatan cukup lumayan dan bisa membantu ekonomi keluarga, terlebih suaminya sudah tidak bekerja," katanya.

Begitu juga Nuyati (35),seorang pedagang baluk sayuran warga Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku dirinya setiap hari harus bangun dinihari untuk pergi ke pasar subuh Rangkasbitung dengan jarak tempuh sekitar 25 kilometer.

Ia membeli aneka macam sayuran dan makanan lainnya untuk dijual kembali di kampung halamannya dengan berkeliling menggunakan sepeda motor.

"Kami selama Ramadhan bisa menghasilkan pendapatan berjualan sekitar Rp1,2 juta,termasuk modal dan keuntungan." katanya.

Ketua Perempuan Islam Kabupaten Lebak Endoh Mahfudoh mengaku pihaknya mendorong pelaku usaha kreatif tumbuh berkembang untuk memperkuat perekonomian masyarakat di daerah itu.

Selama ini, ujar dia, pertumbuhan pelaku ekonomi yang dilakukan kaum perempuan cukup membantu pendapatan ekonomi keluarga.

Sebab, kaum perempuan Lebak banyak menggeluti usaha kerajinan makanan olahan, seperti produk opak, rangginang, peyeum ketan hitam, kripik pisang, nasi timbel, gipang, kue cincin, simpring, emping jengkol dan baso ikan. Produksi mereka dijual ke sejumlah daerah di Kabupaten Lebak, bahkan menembus Jakarta.

Selama ini, perkembangan usaha kaum perempuan mendongkrak pertumbuhan perekonomian masyarakat, selain itu juga dapat menjadikan andalan ekonomi keluarga.

"Kami terus mendorong tumbuhnya ekonomi kreatif karena dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016