Kulon Progo (ANTARA News) - Logistik penanganan bencana yang ada di gudang Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, hanya mencukupi untuk kebutuhan dua hari.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kulon Progo Gusdi Hartono di Kulon Progo, Minggu, mengatakan stok logistik sampai Senin (20/6) masih aman.

"Namun, untuk penanganan selanjutnya, kami meminta bantuan ke BPBD dan Dinsos DIY untuk memasok logistik," kata Gusdi.

Menurut dia, BPBD dan Dinsosnakertrans telah mendistribusikan logistik di beberapa titik lokasi bencana.

Bantuan logistik bagi warga terdampak bencana banjir dan tanah longsor adalah mi instan, beras, minyak goreng, dan lauk-pauk. Bantuan dari BPBD untuk membantu masyarakat yang bekerja bakti.

Kemudian, logistik dari Dinsosnakertrans difokuskan pada penanganan korban bencana banjir yang membutuhkan paket logistik selama penanganan tanggap bencana.

"Logistik bantuan sebatas untuk kerja bakti. Di wilayah selatan, logistik diberikan kepada warga yang tidak bisa memasak, dan saat ini kami masih melakukan kajian apakah akan membuat dapur umum atau tidak," katanya.

Saat ini, kata dia, BPBD sedang mengakses data tidak terduga. Untuk itu, petugas sedang melengkapi data kebencanaan.

"Dana tidak terduga jumlahnya tidak terbatas tetapi sesuai kebutuhan," katanya.

Kepala Dinsosnakertrans Kulon Progo Eko Pranyoto mengatakan logistik dari Dinsosnakertrans dibagikan di Kecamatan Panjatan, dan delapan kangung Kampung Siaga Bencana yang ada di Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, Kokap dan Panjatan. Selebihnya, logistik ditangani BPBD

"Kami dan BPBD saling membagi tugas soal penanganan korban bencana dan logistik," katanya.

Seperti diketahui, ratusan rumah warga di lima kecamatan terendam bajir dan ribuan hektare tanaman hortikultura juga terendam banjir, akibat hujan lebat yang melanda wilayah ini pada Sabtu (18/6).

Pewarta: Sutarmi
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016