Kediri (ANTARA News) - Jembatan Krekah yang berada di Desa Pagung, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, terputus, akibatnya ratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di lereng Gunung Wilis terisolasi. Sebanyak 350 KK yang tinggal di empat dusun di Desa Pagung, yakni Duwet, Sumber Putih, Gethuk, dan Kedung Dawung, hingga Jumat siang ini, tidak bisa melakukan aktivitas apapun. Demikian juga dengan siswa sekolah yang tinggal di empat dusun tersebut, sudah tidak bisa lagi mengikuti kegiatan belajar dan mengajar di sekolahnya. "Karena jembatan Krekah ini satu-satunya akses jalur transportasi yang menghubungkan empat dusun di Desa Pagung dengan beberapa desa lainnya," ungkap Kepala Dusun Pagung, Karyono saat ditemui di lokasi kejadian. Menurut dia, putusnya Jembatan Krekah itu terjadi pada Kamis (22/3) petang sekitar pukul 17.30 WIB, setelah daerah itu diguyur hujan deras sejak siang hari. Menurut dia, hal itu disebabkan banyaknya dahan dan ranting serta batang pohon tumbang yang terbawa arus sungai di bawahnya, sehingga merusakkan tebing sungai dan kaki jembatan. "Awal-awalnya hanya aliran sungai yang meluap. Tapi setelah itu, banyak dahan dan ranting pohon ikut terbawa arus, sehingga terjadi penumpukan benda-benda tersebut di bawah jembatan," ujarnya menjelaskan. Akibat tak kuat menahan benda-benda dari kawasan hutan di lereng Gunung Wilis itulah, badan Jembatan Krekah terputus, sehingga tidak bisa dilalui oleh siapapun. Menurut keterangan Karyono, Jembatan Krekah dibangun pada tahun 1993 oleh pasukan TNI yang sedang mengikuti program ABRI Masuk Desa dengan dana bantuan berasal dari Kanwil Depnaker Jawa Timur. Hingga berita ini diturunkan, belum ada upaya apapun baik dari warga maupun pemerintah daerah setempat untuk menormalisasikan jalur transportasi di lereng Gunung Wilis, akibat terputusnya Jembatan Krekah.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007