London (ANTARA News) - Pasar saham global melonjak pada Senin, dipimpin oleh reli saham perbankan, didorong meningkatnya harapan bahwa warga Inggris akan memilih untuk tetap menjadi bagian dari Uni Eropa dalam referendum ketat minggu ini.

Pound Inggris juga naik tajam terhadap euro dan dolar ketika pertempuran Brexit memasuki hari-hari terakhir, dengan jajak pendapat terbaru menunjukkan pro "tetap" memperoleh penguatan momentum.

"Referendum Brexit adalah satu-satunya hal penting di pasar dan itu akan menjadi kasus sampai hasil (referendum) Jumat," kata Frederic Rozier, dari Meeschaert Private Banking.

Pedagang-pedagang di Wall Street juga tampak menyambut prospek status quo, dengan saham-saham 1,2 persen lebih tinggi pada sekitar tengah hari.

Bursa-bursa utama Eropa semua terangkat, ditutup setidaknya 3,0 persen lebih tinggi, dengan indeks acun CAC 40 di Paris memimpin atas mitranya, Frankfurt dan London.

Bursa saham Inggris dan rekan-rekannya di Eropa memiliki alasan sendiri untuk bersikap hati-hati menunggu hasil pemungutan suara pada Kamis, Russ Mould, direktur investasi di broker AJ Bell, mengatakan.

"Pasar di Inggris dan Eropa tampak lebih memilih kepastian relatif yang ditawarkan oleh pilihan tetap," katanya kepada AFP.

"Jika Inggris memilih meninggalkan kemudian Uni Eropa akan menghadapi beberapa pertanyaan eksistensial yang berpotensi serius, seperti negara-negara lain dapat melihat pihak-pihak eurosceptic menekan penilaian mereka sendiri tentang apakah akan tinggal atau pergi."

Seperti biasa?

Pada kurs nilai tukar, pound menguat terhadap euro, menjadi 76,99 pence terhadap euro, setelah sebelumnya mencapai dekat poin terkuat tiga minggu 76,95 pence.

Terhadap dolar, pound naik menjadi 1,4691 dolar AS, melampaui tertinggi tiga minggu sebelumnya 1,4708 dolar AS terhadap pound.

"Jika sterling bergerak naik, pasar dengan baik dan benar-benar berpikir pemilih telah berayun mendukung tetap," kata Joe Rundle, kepala perdagangan di ETX Capital.

Aset-aset "safe haven", yen dan emas, sementara mundur pada Senin setelah meningkat kuat pekan lalu.

Meskipun ada perubahan sentimen, rata-rata dari enam jajak pendapat terakhir warga Inggris tentang referendum Uni Eropa menempatkan pro "tetap" dan pro "meninggalkan" berimbang di 50-50, tidak termasuk pemilih yang belum memutuskan, menurut situs "What UK Thinks".

"Kita tahu pasar-pasar membenci ketidakpastian, sehingga pemungutan suara Brexit tampak menetap pagi ini telah pergi jauh mengurangi dinding khawatir," Mark Vickery, dari Zacks Investment Research, mengatakan dalam sebuah catatan kepada klien.

"Setelah semua, Inggris Raya tetap di dalam Uni Eropa merupakan sesuatu yang biasa, sedangkan Brexit akan mengantar sejumlah ketidakpastian."

Pasar dunia telah meluncur turun awal pekan lalu ketika jajak pendapat menunjukkan "minggalkan" Uni Eropa memimpin, tetapi Tokyo ditutup naik 2,3 persen pada Senin.

"Karena langkah-langkah Inggris dalam minggu penting Brexit, kami siap untuk ... kondisi pasar bergejolak," kata Ipek Ozkardeskaya, analis pasar di London Capital Group.

Harga saham perbankan meroket pada Senin, dengan Royal Bank of Scotland ditutup 7,0 persen lebih tinggi di London, Barclays naik 6,7 persen, sedangkan BNP Paribas naik 4,9 persen di penawaran Paris.

Para analis mengatakan kubu "tetap" memenangkan beberapa dukungan setelah pembunuhan terhadap anggota parlemen Inggris pro Uni Eropa, Jo Cox, pekan lalu. Anggota parlemen Inggris berkumpul pada Senin untuk memberikan penghormatan kepada Cox.

Pemungutan suara pada Kamis bisa melihat Inggris menjadi negara pertama yang meninggalkan Uni Eropa yang beranggotakan 28-negara. Demikian laporan AFP.

(A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016