Tokyo (ANTARA News) - Depkes Jepang akan melakukan penelitian untuk mengetahui apakah ada kaitan antara obat anti flu termasuk flu unggas, Tamiflu, dengan perubahan tingkah laku seorang pejabat tinggi instansi tersebut mengatakan, Jumat. "Kami akan menyelidiki kasus-kasus (perubahan tingkah laku) yang terjadi," kata Tetsuo Tsuji wakil Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja, San Kesejahteraan mengatakan kepada pers mengacu kepada beberapa kasus remaja yang terjun dari gedung tinggi setelah meminum obat tersebut. Sumber-sumber Departemen Kesehatan sebelumnya mengatakan hubungan antara perubahan tingkah laku dengan insiden tersebut masih belum jelas. Pemerintah Jepang mengeluarkan instruksi Rabu agar pemberian Tamiflu kepada para remaja dihentikan segera setelah sejumlah remaja mengalami perubahan tingkah laku setelah diberi obat tersebut menjatuhkan diri dari gedung-gedung tinggi. Departemen Kesehatan mengumumkan pada hari yang sama telah terjadi 15 kasus remaja menjatuhkan diri dari gedung-gedung tinggi yang diberi obat anti virus tersebut semenjak 2004, dan sejak tahun 2005 dimana sebanyak tujuh orang dewasa jatuh dari gedung tinggi atau pingsan setelah meminum obat penangkal flu tersebut, demikian Kyodo.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007