Serang (ANTARA News) - Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) Provinsi Banten menargetkan pengumpulan zakat fitrah maupun zakat mal di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten pada 2016 sebesar Rp2,75 miliar.

"Target kami tahun ini Rp2,75 miliar, meningkat dari tahun 2015 sebesar Rp2,5 miliar. Mudah-mudahan ini bisa tercapai," kata Ketua Bazda Provinsi Banten KH Suparman Usman di Serang, Selasa.

Ia mengatakan untuk pencapaian target pengumpulan zakat tersebut, pihaknya mendorong masyarakat terutama umat Islam untuk meningkatkan kesadaran dalam membayar zakat. Dengan meningkatnya penerimaan zakat oleh Bazda Banten, maka akan semakin banyak pula masyarakat kurang mampu yang bisa dibantu melalui zakat yang disalurkan Bazda Banten.

"Jumlah unit pengumpul zakat (UPZ) di Provinsi sebanyak 67 UPZ. Sedangkan UPZ yang ada di delapan kabupaten/kota se-Banten 868 UPZ," kata Suparman Usman.

Ia mengatakan, bazda Banten menyalurkan zakat untuk masyarakat yang berhak atau mustahik zakat, untuk membantu meringankan beban pendidikan melalui beasiswa serta peningkatan ekonomi masyarakat kurang mampu dalam bentuk permodalan usaha kecil.

Gubernur Banten Rano Karno mengajak kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemprov Banten untuk menunaikan zakat, baik itu zakat profesi maupun zakat-zakat lainnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

"Saya harap semua PNS menyalurkan zakatnya melalui Baznas. Targetnya berapa itu tergantung kemampuan, pasti berbeda-beda," kata Rano Karno usai menggelar Safari Ramadhan di PT Pelindo II Cabang Banten di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Senin (20/6).

Gubernur meminta kepada seluruh Kepala SKPD agar mengoptimalkan penghimpunan zakat, infak dan shadaqoh di lingkungan kerjanya melalui unit pengumpul zakat untuk kemudian disetorkan kepada Baznas Provinsi Banten.

"Pengelolaan Baznas kita nomor satu terbaik nasional, artinya pengelolaan zakat kita sudah tidak diragukan lagi. Dari tahun- ketahun pembayar zakat PNS juga ikut meningkat, artinya kesadaran PNS membayar zakat meningkat," kata Rano Karno.

Menurut dia, sebagai bulan tarbiyah, puasa Ramadhan mengajarkan kepada seluruh umat untuk mempunyai rasa tanggung jawab sosial yang tinggi, terutama yang memiliki harta kekayaan wajib membantu kaum dhuafa, saudara-saudara yang kurang beruntung, sehingga bisa bangkit dari kesulitan yang selama ini membelenggu.

Pewarta: Mulyana
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016