Hasrat dan kebanggaan yang telah ditunjukkan tim Wales dan pendukung Wales adalah hal luar biasa untuk disaksikan. Ungguli Portugal!
Lille, Prancis (ANTARA News) - Pelatih Wales Chris Coleman yang lagi dimabuk kemenangan, menyanjung "serdadu-serdadunya" setelah secara mengejutkan menang 3-1 atas Belgia pada Euro 2016 untuk membuat negara ini mencapai semifinal turnamen besar pertamanya. Mereka kini sesumbar bisa mengimbangi siapa pun, andai mereka tidak takut gagal.

"Saya tahu tim saya cukup bagus untuk tampil melawan siapa pun. Kami bertahan laksana para serdadu, penampilan kami fantastis," kata Coleman. "Semua pengalaman ini tidak terpetakan."

Kemenangan meyakinkan melawan tim nomor dua dunia itu adalah hasil terbesar dalam sejarah sepak bola Wales dan akan membuat para pemain Wales makin berani saat melawan Portugal Rabu pekan depan demi memperebutkan satu tempat di final.

"Saya kira Anda memimpikan malam-malam seperti ini, dan Anda tak pernah tahu apakah Anda akan cukup beruntung untuk menghidupkannya," kata Coleman.

Dia menambahkan bahwa dia sudah sangat yakin Wales bisa menciptakan kejutan dan pantas menang.

"Saya sudah bilang sebelum kami menendang bola hari ini, kami tidak datang ke sini untuk berleha-leha, kami di sini untuk bersaing. Tantangan besar adalah bukan dari lawan, melainkan diri kami sendiri. Tak perlu khawatir menampilkan yang terbaik kami walaupun nanti gagal," kata dia.

Dua gol pada babak kedua dari Hal Robson-Kanu dan Sam Vokes memastikan kemenangan Wales setelah sundulan kapten Ashley Williams menyamakan gol yang diciptakan Radja Nainggolan.

"Kami underdog yang bahkan lolos namun tahu kualitas kelompok kami. Penampilan hari ini kredit untuk semua orang. Kami patuh pada perencanaan bermain kami. Kami memiliki para pemain kelas dunia, kami bisa sekeras  batu dalam bertahan. Dengan kombinasi keduanya kami memiliki peluang bagus," kata Robson-Kanu.

Gol luar biasa Robson-Kanu terjadi setelah dia membuat mati langkah tiga pemain Belgia lewat gerakan memutar a la "Johan Cruyff' dan dengan tenang melepaskan tendangan ke arah gawang yang membuat Wales memimpin 2-1 pada menit 55.

Bekas pemain timnas Inggris Gary Lineker, dalam kapasitasnya sebagai komentator BBC,  menyebut kemenangan Wales itu sebagai salah satu penampilan terbesar dalam sejarah sepak bola Britania Raya.

Para pendukung Wales yang datang ke Prancis melintasi Selat Channel atau lewat titik-titik lain di Prancis, sejak awal menyemangati timnya dengan gemuruh bak paduan suara yang heroistis.

Kendati pertandingan Sabtu dini hari tadi hampir sebagai pertandingan kandang bagi Belgia yang perbatasannya hanya berjarak lima mil dari Stadion Pierre-Mauroy di Lille, yang terus terdengar di stadion justru nyanyian dukungan tanpa henti dari para pendukung Wales, yang menyanyikan lagu-lagu "Land of my Fathers" sampai "Men of Harlech", serta lagu wajib mereka selama Euro 2016, "Please Don't Send Me home".

Sayang pada semifinal di Lyon Rabu pekan depan nanti, Wales tak akan diperkuat gelandang inspirasional Aaron Ramsey karena Sabtu dini hari tadi dia terkena kartu kuning yang kedua yang membuatnya tidak boleh diturunkan pada laga berikutnya.

"Saya berduka cita untuk Aaron. Dia telah menjadi salah seorang pemain terbaik dalam turnamen ini," kata Coleman.

Laporan khusus olah raga The London Times menurunkan sehalaman penuh foto Robson-Kanu merayakan golnya dengan judul "Hal-lelujah", sedangkan The Sun menulis, "Kanu believe!Gr iteatest ever win!".

Delapan hari setelah Inggris Raya memilih keluar dari Uni Eropa, Perdana Menteri David Cameron menyelamati Wales atas aksi heroik mereka pada Euro 2016.

"Penampilan yang luar biasa, hasil yang luar biasa. Hasrat dan kebanggaan yang telah ditunjukkan tim Wales dan pendukung Wales adalah hal luar biasa untuk disaksikan. Ungguli Portugal!," cuit Cameron via Twitter seperti dikutip Reuters. 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016