Dari pantauan, Minggu, arus mudik H-3 Lebaran ribuan sepeda motor dari wilayah Jakarta, Bogor, Tangerang dan Bekasi (Jabotabek) memenuhi jalur protokol Cilegon.
Kebanyakan pengendara motor itu para pekerja pabrik di kawasan Jabotabek untuk mudik berlebaran ke kampung halamannya.
Mereka para pengendara sepeda motor berjalan secara bergerombol hingga menimbulkan kepadatan lalu lintas di Jalan Protokol Kota Cilegon.
Arus mudik melintasi jalan tersebut sejak H-4 atau Sabtu (2/7) hingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.
Puncak arus mudik sepeda motor diperkirakan sekitar 20 ribu melintasi Kota Cilegon.
Para pemudik motor umumnya berboncengan dengan istri dan anak sambil membawa buah tangan yang dibungkus kardus.
"Kami merasa lelah sudah menempuh perjalanan sekitar tiga jam dari Bekasi," kata Suhardi (35), seorang pengendara sepeda motor bertujuan Bandarlampung.
Ia mengatakan, dirinya istirahat dan minum kopi di warung untuk menjaga stamina.
Sebab jika mengendarai kendaraan dalam kondisi kurang sehat dikhawatirkan terjadi kecelakaan.
"Kami sudah dua kali istirahat selama perjalanan," ujarnya.
Begitu pula, Suyanto (30), pengendara motor bertujuan Kalianda, Lampung mengaku bahwa dirinya senang mudik ke kampung halaman menggunakan angkutan sepeda motor.
Angkutan sepeda motor memiliki kelebihan antara lain dapat menekan biaya juga lebih santai dibandingkan naik kendaraan umum.
Di samping itu, sepeda motor tidak mengalami hambatan maupun kemacetan lalu lintas.
Ia membawa istri dan seorang putra berangkat secara berkelompok dengan teman-teman kerja sebanyak 10 orang dari Bogor.
"Kami selama perjalanan sudah tiga kali istirahat di warung untuk menghilangkan rasa capai," katanya.
Sementara itu, Kapolres Cilegon Ajun Komisaris Besar Anwar Sunarjo mengimbau pemudik sepeda motor agar hati-hati selama perjalanan dan jika capai sebaiknya istirahat.
Selain itu juga meminta pemudik tidak membawa barang bawaan berlebihan, karena berpotensi menyebabkan kecelakaan.
"Kami minta pengendara motor jika lelah dapat beristirahat di Posko Lebaran," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016
