Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Selasa ini masih berpeluang naik terdorong harapan menurunnya inflasi Maret 2007. Analis Riset PT Sinarmas Sekuritas Alfiansyah kepada ANTARA News di Jakarta, Selasa, mengatakan menjelang berakhirnya bulan Maret ini banyak para pelaku pasar memperkirakan tingkat inflasi yang cenderung menurun telah mempengaruhi program beli saham di BEJ. Menurut Alfian, ekspektasi menurunnya inflasi ini diharapkan bisa mendorong Bank Indonesia untuk terus menurunkan BI-rate yang akan segera memicu bergeraknya sektor riil. Selain itu, dia mengatakan bahwa pergerakan saham juga akan didorong oleh stabilitas nilai tukar rupiah. Namun Alfian mengungkapkan bahwa para pelaku pasar lebih cenderung melakukan perdagangan selektif terhadap saham-saham yang memiliki prospek yang bagus. Pada pra pembukaan (09.25 WIB), IHSG menguat 2,054 poin atau 0,11 persen menjadi 1.815,772, sedangkan LQ45 menguat 0,514 poin atau 0,13 persen ke posisi 386,955. Volume perdagangan sebanyak 16,348 juta saham dengan nilai Rp79,736 miliar. Saham yang naik telah mendominasi pasar sebanyak 18 dibanding yang turun hanya tiga dan 18 bergerak mendatar. Saham-saham sektor pertambangan, telekomunikasi dan perbankan telah memicu IHSG kembali menguat, seperti saham Tambang Timah (TINS), Telkom (TLKM), Aneka Tambang (ANTM), Indosat (ISAT) dan Bank BRI (BBRI). Saham TINS langsung terangkat Rp300 ke posisi Rp13.100, TLKM menguat Rp100 menjadi Rp9.800, ANTM naik Rp200 ke level Rp11.900, ISAT terdorong Rp100 ke harga Rp6.550 dan BBRI melangkah Rp50 menjadi Rp5.050.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007