Jakarta (ANTARA News) - Posko pengaduan korban vaksin palsu RS Harapan Bunda berdasarkan pantauan ANTARA News pada Minggu pukul 13.30 WIB telah menghentikan layanan pengumpulan data. Meski demikian, sejumlah orang tua yang belum terlayani masih terus berdatangan dan sebagian memilih duduk-duduk menunggu di posko pelayanan di lahan parkir bagian belakang gedung RS Harapan Bunda. Padahal sebelumnya Staf Humas RS Harapan Bunda Nunung Rohayati menyatakan pihaknya akan tetap melayani aduan tanpa batas waktu. "Tapi kami tidak membatasi, karena kasihan juga kalau ada pasien yang sudah datang dan tidak dilayani," kata Nunung di sela-sela melayani pendataan orang tua korban. Pihak RS Harapan Bunda sebetulnya juga telah menempelkan pengumuman layanan pengaduan hanya dilakukan pada pukul 09.00-12.00 WIB pada Minggu. Namun posko pengaduan juga baru melakukan pelayanan satu jam setelah jadwal yang mereka keluarkan. Ada juga orang tua korban yang berinisiatif mencari ke dalam gedung rumah sakit untuk mendaftarkan data anaknya.

"Kami juga tidak mendapat informasi secara jelas dan langsung soal waktu pelayanan posko pengaduan, sampai sini terlambat masa tidak dilayani," sebut salah satu orang tua korban yang namanya tidak mau disebutkan. Berdasarkan data posko pengaduan RS Harapan Bunda pada Minggu hingga pukul 11.30 WIB sedikitnya 126 pasien telah mengumpulkan data terkait vaksinasi anak mereka. Data tersebut nantinya akan diverifikasi oleh pihak RS Harapan Bunda sebelum diserahkan ke satuan tugas vaksin palsu yang didirikan pemerintah untuk ditindaklanjuti.

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016