Jakarta (ANTARA News) - Warga Negara Indonesia (WNI) yang berdomisili di kota Jeddah, Arab Saudi, mendesak Pemerintah untuk membangun gedung sekolah di kota itu, kata Ketua Komite Sekolah Indonesia Sekolah Indonesia Jeddah (SIJ) Abdullah M Umar melalui siaran persnya kepada Antara di Jakarta, Senin.

Abdullah mengaku khawatir warga Indonesia usia sekolah tidak tertangani dengan baik. Sekolah Indonesia Jeddah idealnya memiliki 50 kelas untuk menampung sekitar 1.400 murid lebih.

"Saya khawatir, anak yang tidak tertampung tidak tertangani dengan baik. Bisa putus sekolah," katanya.

Karena itu, ia melanjutkan, masyarakat Indonesia di Jeddah meminta Pemerintah RI membangun gedung Sekolah di kota tersebut.

Ia menjelaskan pula bahwa gedung yang saat ini disewa SIJ hanya memiliki 23 kelas sedangkan SIJ saat ini memiliki 44 rombongan belajar untuk menampung sebanyak 1.400 siswa yang terdiri atas jenjang TK hingga SMA.

Untuk mensiasati kekurangan kelas tersebut, manajemen sekolah membaginya menjadi 3 shift pagi, siang dan sore, sehingga proses belajar dan mengajar terpaksa harus dilakukan pagi dan siang, mulai pukul 07 hingga 17.00. Itu dianggap tidak optimal untuk belajar murid.

Hal yang lebih memprihatinkan lagi, kata dia, adalah gedung yang saat ini tidak memenuhi standar keamanan dan keselamatan sebagaimana ditentukan oleh otoritas wewenang Arab Saudi Sehingga sangat dikawatirkan ijinnya yang akan habis tahun 2017 tidak diperpanjang oleh dinas pendidikan Arab Saudi.

Untuk itu, kata Abdullah, masyarakat mendesak agar seluruh pemangku kepentingan pendidikan di Jeddah maupun di Tanah Air mengambil langkah yang cepat untuk mencari solusi masalah ini.

Pewarta: Edy Supriatna Sjafei
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2016