Canberra (ANTARA News) - Kaum Muslim Australia segera memiliki Dewan Fiqih dan Riset Australia (ACJR), lembaga yang disepakati sebagian besar imam untuk dibentuk tiga bulan mendatang ketika mereka menghadiri Konferensi Dewan Imam Nasional Australiaz (ANIC) di Sydney, 25 Maret lalu. Perihal rencana pembentukan ACRJ itu disampaikan Imam Masjid Canberra, Mohammed Swaiti, di depan ratusan orang jamaah Shalat Jumat di masjid yang berlokasi di kawasan kedutaan besar asing di Canberra. Ia mengatakan, rencana pembentukan ACJR setelah berkonsultasi dengan dewan imam dari seluruh negara bagian di Australia itu merupakan salah satu dari enam poin hasil konferensi Sydney yang dihadiri 60 orang imam dari seluruh negara berpenduduk lebih dari 20 juta jiwa itu. ACJR yang nantinya beranggotakan pakar-pakar Hukum Islam yang mumpuni dan memahami dengan baik Australia ini antara lain bertanggungjawab terhadap pemilihan "mufti" (imam dewan), katanya. Dalam hal ini, sesuai dengan kesepakatan para imam yang mengikuti konferensi Sydney, Sheikh Taj Al-Din Al-Hilali akan diberi waktu tiga bulan dan setelahnya ACJR akan memanggu tanggungjawab itu. Selain rencana pembentukan ACJR, ke-60 orang imam tersebut juga sepakat bahwa tujuan utama ANIC adalah untuk mengkaji isu yang memenuhi kebutuhan masyarakat Muslim Australia, menyelesaikan berbagai permasalahan yang memengaruhi hidup mereka sebagai kelompok minoritas dan mengatur interaksi mereka dengan berbagai komunitas lain di negara itu sesuai dengan Hukum Syariah dan Hukum Australia. Di Australia, diperkirakan sedikitnya 400 ribu orang Islam menetap. Namun, Imam Mohammed Swaiti memperkirakan jumlahnya jauh lebih tinggi, yakni 700 ribu orang karena banyak di antara mereka tidak ingin mengungkap identitas kemusliman mereka karena berbagai alasan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007