Sidoarjo (ANTARA News) - Akibat jebolnya tanggul cincin di sekitar pusat semburan, kini luapan lumpur terus mengalir ke arah KM 37 hingga KM 38 tol Surabaya-Gempol, bahkan saat ini kembali mengancam pipa milik Pertamina yang mengaliri pasokan gas dari Pagerungan, Sumenep, Madura ke Petrokimia Gresik. Pengawas Pemeliharaan Pipa Pertamina Oyeck Mukidi saat dikonfirmasi, Jumat sore mengatakan, untuk mengantisipasi agar tak terjadi lagi ledakan, Pertamina menghentikan sementara penyaluran gas itu, Jumat malam mulai sekitar pukul 19.00 WIB. Saluran gas dari Porong yang mengalir ke pipa darurat di sepanjang KM 37 hingga Km 40 akan dimatikan sementara. "Pipa memang masih belum terendam lumpur, tapi jarak lumpur kurang lebih sekitar 20 cm dari pipa. Namun, karena terkena panas, dikhawatirkan pipa akan pecah. Oleh karena itu, kami akan melakukan penghentian sementara," katanya. Oyeck mengatakan, akan memasang alat untuk mengukur temperatur pipa, sehingga dapat diketahui ketahanan pipa. "Alat ini akan kami pasang di KM 38 yang pipanya hampir terkena lumpur panas. Setelah kami pasang baru akan diketahui seberapa kuat pipa itu, terkena panas lumpur. Kalau diketahui daya tahannya, kami telah mengantisipasinya," katanya. Meski demikian, ia mengaku pemutusan sementara penyaluran gas itu sudah biasa dilakukan. Hal itu, dilakukan untuk mengantisipasi agar pipa tidak meledak kembali. Sebelumnya, pada Nopember 2006, pipa gas milik Pertamina --saat itu berada di bawah tanggul-- meledak dan menewaskan 12 orang petugas. Saluran pipa gas yang ada saat ini merupakan saluran pipa gas sementara (darurat), yang melintas di sepanjang KM 37 hingga KM 40 dan baru awal Maret pemakaiannya diresmikan Menteri BUMN Soegiharto.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007