Bandarlampung (ANTARA News) - Jepang tercatat sebagai negara yang menjadi pangsa pasar peraih devisa terbesar komoditas ekspor non-minyak dan gas dari Provinsi Lampung pada 2006, kata Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagagan (Koperindag) Provinsi Lampung, Ir Suparmo. Di Bandarlapung, Sabtu, ia mengemukakan, selama Januari-Desember 2006, Jepang mengimpor 925.955 ton berbagai komoditas asal Lampung. "Volume komoditas sebanyak itu menghasilkan devisa 306 juta dolar AS, atau 13,81 persen dari total perolehan devisa ekspor non migas Lampung sebesar 2,217 miliar dolar Amerika Serikat (AS)," katanya. Di antara komoditas asal Lampung yang masuk pasar Jepang pada 2006 adalah batu bara, biji coklat, kopi robusta, kulit kayu manis, lada hitam, lada putih, molasses, penyedap rasa masakan, nenas kaleng, arang batok kelapa, dan udang beklu serta masih banyak lagi lainnya. Suparmo didampingi pejabat penilai dokumen ekspor Lampung, Bambang Supartono, menjelaskan, setelah Jepang, berada di peringkat dua adalah Belanda dengan 728.149 ton senilai 306 juta dolar AS. Peringkat tiga adalah Amerika Serikat dengan volume ekspor 149.850 ton senilai 269 juta dolar AS, keempat Korea Selatan 346.139 ton senilai 170,38 juta dolar AS, dan posisi kelima diduduki negara Jerman dengan 374.982 ton senilai 139,28 juta dolar AS. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007