Camp David (ANTARA News)- Presiden AS George W. Bush, Sabtu waktu setempat (Minggu WIB) mengatakan penahanan Iran atas 15 pelaut dan marinir Inggris tidak dapat dibenarkan dan mendesak Teheran membebaskan "para sandera" itu segera. Pertikaian yang telah membantu naiknya harga minyak yang sudah tinggi selama enam bulan pada saat memuncaknya ketegangan Timur Tengah menyangkut program nuklir Iran, menunjukkan tidak ada tanda-tanda mereda. Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, menuduh pihak London menyalahgunakan kasus penangkapan itu di perairan Teluk utara 23 Maret itu, setelah Inggris menyatakan kuatir atas "pameran kekuatan senjata" Iran. Dubes Iran untuk Moskow mengatakan 15 pelaut Inggris itu bisa menghadapi hukuman jika ditemukan bukti memasuki perairan wilayah republik Islam itu secara tidak sah. Ahmadinejad dalam wawancara telepon mengatakan Inggris bukannya meminta maaf atas tindakan para personil angkatan lautnya yang melanggar perairan Iran tapi malahan mempersulit masalah itu dengan menimbulkan satu kehebohan politik dan media, kata kantor berita DPA. Inggris, sekutu terpenting AS dalam perang Irak, menegaskan bahwa para pelautnya ditangkap dalam perairan Irak ketika melakukan misi yang didukung PBB untuk mencari para penyelundup. Bush mengatakan, ia mendukung usaha-usahan PM Inggris Tony Blair untuk menyelesaikan masalah itu secara damai dan menolak gagasan penukaran warga-warga Iran yang ditahan AS di Irak dengan para pelaut Inggris itu. "Iran harus menyerahkan kembali para sandera itu. Mereka tidak bersalah," kata Bush dalam satu jumpa wartawan di tempat peristrahatan kepresidenan Camp David dengan Presiden Brazil Luis Inacio Lula da Silva. Suratkabar Inggris Sunday Telegraph mengutip seorang pejabat pertahanan yang mengatakan London siap memberikan jaminan kepada Iran bahwa kapal-kapal Angkatan Laut Kerajaan tidak pernah dengan sengaja memasuki perairan Iran tanpa izin. Tapi, pihaknya tidak akan meminta maaf atau menyatakan bahwa kapal-kapal Inggris itu berada di perairan Iran, kata suratkabar tersebut. Ahmadinejad yang menyatakan tidak ada penyelesaian segera, menegaskan bahwa Iran kecewa bahwa Inggris meminta dukungan pada Dewan Keamanan PBB dan Uni Eropa menyangkut masalah itu. Setelah satu pertemuan para menlu Uni Eropa di Jerman , Menlu Inggris Margaret Beckett mengatakan ia cemas oleh ucapan dubes Moskow tentang kemungkinan hukuman terhadap para pelaut itu. "Itu bukan orang pertama yang membuat pernyataan ancaman menyerang," katanya kepada wartawan di Bremen. "Pesan yang saya ingin sampaikan adalah saya kira siapapun menyesalkan hal ini dikemukakan. Beckett mengatakan Inggris telah mengirim kepada Iran sebuah jawaban tertulis atas nota diplomatiknya mengenai penahanan para pelaut itu tapi tidak menerima tanggapan. Jurubicara Kemlu Iran Mohammad Ali Hosseiuni mengatakan Teheran sedang "menunggu pemerintah Inggris untuk mengoreksi sikapnya," kata situs radio negara itu . Dubes Iran untuk Moskow , Gholamreza Ansari mengemukakan kepada stasiun televisi Vestri-24 , Jumat , menurut satu terjemahan Reuters dari naskah asli yang berbahasa Parsi, "Jika tidak terbukti mereka akan dibebaskan tapi proses hukum sedang berlangsung dan harus dirampungkan dan jika mereka terbukti bersalah mereka akan menghadapi hukuman." Tidak jelas tentang apa wewenang Ansari mengemukakan hal itu dan kantor berita Iran IRNA, Sabtu mengatakan ia membantah membuat komentar-komentar itu. Menlu Iran Monouchehr Mottaki, 25 Maret mengatakan Iran mungkin akan mengenakan tuduhan terhadap para pelaut itu memasuki perairannya tanpa izin. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007