Pekalongan (ANTARA News) - Persika Karawang berhasil menundukkan Persip Kota Pekalongan dengan skor 2-1 pada kompetisi Indonesia Soccer Championship di Stadion Hoegeng Pekalongan, Sabtu petang.

Gol Persika diciptakan oleh Imral Usman pada menit ke 28 dan Rio Gunawan pada menit ke 85, sedangkan gol balasan Persip diciptakan oleh pemain depan Nur Coyo pada menit ke 89.

Persip Pekalongan yang menargetkan meraih poin penuh serta berambisi membalas kekalahan di Karawang, pada babak menit pertama langsung memberikan tekanan ke lini pertahanan Persika.

Akan tetapi, berkat kedisiplinan pemain belakang Persika, upaya Persip menjebol gawang ke tim lawan selalu kandas.

Persika memasang barikade kuat di barisan belakang, membuat pemain Persip frustrasi untuk menjebol gawang yang dijaga Rizky Bagja Permana.

Hingga babak pertama usai, kedudukan skor 1-0 untuk kemenangan Persika Karawang.

Memasuki babak kedua, pada pertandingan yang dipimpin wasit Heru Santosa asal Malang itu, Persip langsung menekan ke lini pertahanan lawan yang dijaga oleh Bara Iga Perwara, Gilang Angga Kusuma, Maulana Hasanudin, dan Nurjaya Kusuma.

Namun, gawang Persip yang dijaga oleh Nurul Subkhi kembali kebobolan pada menit ke 85.

Setelah tertinggal 2-0, Persip yang didukung ratusan penonton terus meningkatkan serangannya. Pertandingan sempat dihentikan beberapa saat oleh wasit karena terjadi pelanggaran.

Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk penjaga gawang Persika, Rizky dan kepada pemain Persip, Eko Prasetyo Aryanto, karena melakukan pelanggaran dengan memukul Rizky.

Gol pertama Persip Pekalongan berhasil dicetak pada menit ke 89.

Pelatih Persika Karawang Warta Kusuma mengatakan cukup puas dengan hasil pertandingan karena mampu meraih poin penuh di kandang Persip.

"Sejak awal kami memang menerapkan strategi bertahan dan mengandalkan serangan balik. Pemain bisa menerapkan strategi itu sehingga kami cukup puas dengan hasil ini," katanya.

Pelatih Persip Pekalongan Nasal Mustofa mengaku kecewa karena anak asuhnya bermain buruk.

"Ini pertandingan terjelek karena pemain tidak disiplin dan mengandalkan emosi. Hal ini tentunya menjadi peluang bagi tim lawan," katanya.

Pewarta: Kutnadi
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016