Batam (ANTARA News) - Kapolda Kepri Brigjen Pol Sam Budigusdian mengatakan kelompok teroris Khatib Rahmad Dewa pimpinan GR (31) yang ditangkap Jumat pekan lalu (5/8) memiliki tempat latihan menembak dan menggunakan berbagai jenis senjata di kawasan Nongsa.

"Tempat latihannya ada di Nongsa (Batam). Makanya saat ditangkap ditemukan senjata senjata laras panjang dan laras pendek jenis airsoft gun yang digunakan untuk latihan. Ada juga senjata api laras panjang yang belum dirakit," kata Sam di Batam, Senin.

Senjata-senjata itu, kata dia, digunakan untuk melatih calon anggota yang hendak dikirim ke Suriah atau untuk melakukan aksi pada target yang telah ditetapkan sesuai perintah Bahrum Naim.

"Jadi saat dikirim ke Suriah bergabung dengan Bahrum Naim atau beraksi melakukan teror sudah terbiasa menggunakan senjata," kata Sam.

Dia melanjutkan, tugas dari jaringan yang ada di Batam ini memang untuk merekrut dan memfasilitasi anggota untuk berangkat ke Suriah bergabung dengan ISIS, sehingga ada tempat latihan menggunakan senjata.

"Mereka memfasilitasi dan mempersiapkan rekrutmen untuk dikirim ke Suriah sehingga di sana sudah siap, termasuk memfasilitasi Djoko (Dwi Djoko Wiwoho) ke Suriah," kata dia.

Dwi Djoko Wiwoho yang terakhir kali sebelum hilang dan diduga berangkat ke Suriah terakhir kali menjabat Direktur PTSP dan Investasi BP Batam. Ia tidak kembali bekerja usai libur Lebaran Idul Fitri 2015.

Ia mengatakan dari enam orang yang diamankan saat penggerebekan di sejumlah loksi di Batam Jumat pagi pekan lalu (5/8), satu orang (MT) sudah dibebaskan karena tidak terbukti terlibat jaringan.

Sementara GR diduga menjadi pemimpin kelompok. Terduga lain masing-masing ada bendahara, perakit senjata dan koordinator lapangan.

"Di antaranya ada karyawan bank yang mengerti seluk beluk transaksi keuangan. Ada juga koordinator lapangan," kata Sam.

Kelompok Batam, kata dia, juga memiliki hubungan dan pernah bertemu dengan pelaku bom bunuh diri di Polresta Surakarta beberapa waktu lalu.

"Pelaku bom bunuh diri Polresta Surakarta berkunjung ke Batam dan bertemu kelompok ini," kata dia.

Pewarta: Larno
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2016