Surabaya (ANTARA News) - Rel kereta api di Desa Siring, Porong, Sidoarjo, Jatim sudah terendam lumpur Lapindo setinggi 50 centimeter sehingga 40 perjalanan kereta api yang melalui jalur itu terpaksa ditiadakan dan hanya kereta api komuter Surabaya-Sidoarjo yang masih dioperasikan. "Kini tinggal KA komuter yang beroperasi sebanyak 16 perjalanan. Itupun harus memperhatikan luapan lumpur, berbahaya atau tidak. Jika tak mungkin melewati, KA Komuter terpaksa hanya sampai Tanggulangin saja," kata Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daops) VIII Surabaya, Sudarsono, Selasa. Ia menjelaskan, perjalanan 40 KA reguler baik KA penumpang maupun KA pengangkut Bahan bakar Minyak (BBM) terpaksa dibatalkan, karena Timnas Penanggulangan Bencana Banjir Lumpur Sidoarjo gagal melindungi rel KA di kilometer 32.700 - 33.200 di Desa Siring, Porong. Sejumlah perjalanan KA, paparnya, terpaksa juga mengalihkan rutenya, seperti KA Mutiara Timur jurusan Surabaya-Banyuwangi PP, yang biasanya melewati koridor Tanggulangin-Porong, terpaksa melewati rute lain, yakni Malang-Tulungagung-Kediri. Sementara itu, KA Logawa kini hanya melayani rute Gubeng-Purwokerto. Dengan kondisi tersebut, PT KAI Daop VIII menderita kerugian tidak kurang Rp100 juta per hari dari pendapatan dan Rp700 juta untuk kerusakan infrastruktur rel antara Tanggulangin-Porong. Tanggul penahan lumpur di Timur rel KA kawasan Desa Siring jebol di tiga titik setelah diguyur hujan. Akibatnya, air bercampur lumpur menggenangi rel KA antara 40-50 sentimeter dan sebagian mengalir ke Jalan Raya Porong. Luapan lumpur tersebut, disebabkan tanggul Siring di titik 11 yang rusak dan "over topping" tidak segera diperbaiki.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2007