Bandung (ANTARA News) - Keluarga dari jemaah haji asal Kabupaten Bandung, Jawa Barat, korban derek raksasa (crane) di Masjidil Haram, mempertanyakan janji pemerintah Arab Saudi yang akan memberikan santunan kepada ahli waris korban peristiwa tersebut.

"Sampai sekarang belum mendapat kabar soal kapan pencairan itu akan dilakukan," kata Duskarno, keluarga korban itu, yang adalah warga Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jumat.

Ia menuturkan, banyak jemaah haji Indonesia termasuk istrinya, Iti Rastiwi Darmini, menjadi korban dari derek raksasa jatuh, di Masjidil Haram, Jumat 11 September 2015.

Peristiwa yang sudah hampir satu tahun itu, kata dia, hingga saat ini belum ada kejelasan realisasi santunan yang dijanjikan pemerintah Arab. "Belum pernah ada informasi apa pun kepada saya," katanya.

Ia mengungkapkan janji santunan pemerintah Arab Saudi yakni sebesar 1 juta riyal atau setara dengan Rp3,5 miliar bagi semua korban meninggal dan cacat fisik.

Selain itu pemerintah Arab Saudi menjanjikan ibadah haji eksklusif bagi keluarga korban derek raksasa itu jatuh.

"Sampai sekarang yang kami dapat baru santunan asuransi dalam negeri untuk jamaah wafat karena kecelakaan," katanya.

Ia menambahkan pemerintah daerah juga dari Kementerian Agama tidak memberikan penjelasan terkait realisasi santunan tersebut.

Ia mengaku hanya mendapatkan informasi terkait santunan tersebut melalui media internet yakni ada kendala dengan satu negara yang belum menyepakati santunan tersebut.

"Jika memang kendalanya ada di satu negara yang belum deal, ya baiknya tinggalkan saja negara itu, prioritaskan dulu keluarga korban dari negara lain," katanya.***4***





(U.KR-FPM/B/Y003/Y003) 19-08-2016 19:09:39

Pewarta: Feri Purnama
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016