Mekkah (ANTARA News) - Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi merekrut 156 pengawas katering dan maktab untuk memastikan layanan dari perusahaan atau pemangku kepentingan Arab Saudi kepada jamaah selama di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina) sesuai dengan kontrak.

"Ini merupakan bagian upaya kita meningkatkan kualitas ke depan," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Abdul Djamil saat membuka pelatihan di Hotel Safwat Al Bait, Mahbas Jin, Mekkah, Sabtu.

Di hadapan para petugas musiman yang akan dikontrak selama 20 hari untuk bertugas sebelum, saat dan pasca-Arafah, Muzdalifah dan Mina tersebut, ia minta semua petugas untuk serius menjalankan tugas pengawasan.

Ia berharap tidak ada pelanggaran yang dibiarkan karena nanti akan berlarut dan merugikan jamaah.

"Jangan terbiasa melakukan pembiaran atas pelanggaran yang terjadi. Kalau itu, yang melanggar akan merasa biasa. Laksanakan rambu-rambu yang ada dalam kontrak," katanya.

Para petugas yang terdiri dari 104 pengawas katering dan 52 pengawas maktab (pemondokan) itu akan menjalani pelatihan selama tiga hari.

Pengawas katering akan dibagi ke setiap maktab dua orang. Sedangkan pengawas maktab akan ditempatkan satu orang di setiap pemondokan.

Salah satu syarat utama mereka adalah memiliki kemampuan komunikasi dalam bahasa Arab karena sebagian tugas mereka berhubungan langsung dengan pemangku kepentingan dari Arab Saudi.

Dirjen mencontohkan salah satu tugas pengawas katering adalah memastikan gramasi (takaran) dan kualitas makanan yang diterima jamaah dalam kondisi tepat dan baik.

"Penyedia layanan harus menyiapkan katering yang sesuai dalam kontrak. Tahun lalu ada keluhan. Jangan sampai ada cerita teri lima biji. Tolong awasi dari segi menu," katanya.

Selama fase Armina jamaah haji Indonesia akan mendapatkan lima belas kali dan satu kali makanan ringan. Setiap paket makan akan terdiri dari nasi, lauk, air, buah dan minuman kopi atau teh. Sementara itu makanan ringan yang menjadi bekal jamaah di Muzdalifah akan terdiri dari roti manis, buah, kurma, mie instan, air dan jus buah.

Sementara itu Kepala Daerah Kerja Mekkah Arsyad Hidayat menyebutkan bahwa tujuan pelatihan adalah untuk memaksimalkan tugas pengawasan katering dan maktab jamaah haji selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

Tim pengawas, lanjut Arsyad, akan diberangkatkan paling awal, 8 Dzulhijjah atau tanggal 10 September pukul 05.00 pagi waktu Arab Saudi. "Yang paling dahulu masuk Arafah adalah pengawas katering dan maktab," ujarnya.

Sementara itu pada 10 September, 155.200 jamaah Indonesia dijadwalkan diberangkatkan secara bertahap menuju Arafah untuk melakukan wukuf atau berhenti di Arafah. Rangkaian Armina berlangsung selama sekitar lima hari.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016