Baghdad (ANTARA Newss)- Iran menolak izin pesawat yang membawa Perdana Menteri (PM) Irak, Nuri al Maliki, untuk satu kunjungan ke Asia melintasi wilayah udaranya pada malam hari, kata seorang penasehat senior kepemimpinan Irak, Minggu. Sadiq al Rikabi, yang mendampingi Maliki dalam kunjungannya ke Jepang dan Korea Selatan (Korsel), mengatakan pesawat PM itu memasuki wilayah udara Iran sekitar 20:30 waktu setempat, Sabtu. "Sekonyong-konyong badan penerbangan Iran memerintahkan pilot itu untuk kembali," kata Rikabi. Ia menimpali, "Kami harus terbang ke Dubai di mana kami berada di sana lebih dari tiga jam untuk mengajukan satu rencana (penerbangan) baru." Ia mengemukakan hal itu melalui telepon dari Bangkok (Thailand), di mana pesawat itu akan bertolak menunju Tokyo (Jepang). Rikabi mengatakan, tidak jelas mengapa Iran melarang pesawat Mailiki memasuki wilayah udaranya. Para pejabat Irak lainnya tidak bisa dihubungi untuk menanyakan apakah Iran tahu pesawat Maliki itu akan melintasi wilayah udaranya . Tidak ada segera komentar diperoleh dari para pejabat Iran. Pemerintah Irak yang didukung Amerika Serikat (AS) sering menghadapi jalan yang sulit dalam usaha untuk mempertahankan hubungan baik dengan Iran, tetangganya di timur maupun AS. Maliki, seorang penganut Syiah, belum mengunjungi Iran sejak menjadi PM hampir setahun lalu. Presiden Jalal Talabani , seorang Kurdi melakukan kunjungan resmi ke Teheran November 2006. Washington menuduh Iran yang berpenduduk mayoritas Syiah menghasut aksi kekerasan di Irak, dan pada Januari 2007 menahan lima warga Iran yang katanya punya hubungan dengan Pangwal Revolusi Iran dan mendukug kelompok-kelompok perlawanan, demikian Reuters. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007