Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Senin sore bergerak menguat sebesar 96 poin menjadi Rp13.151, dibandingkan posisi sebelumnya di Rp13.247 per dolar AS.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin mengatakan bahwa pasca diumumkannya data penggajian non-pertanian di Amerika Serikat yang di bawah harapan pasar mendorong pelaku pasar cenderung melepas sebagian aset dolar AS sehingga berimbas positif pada rupiah.

"Aksi ambil untung sebagian investor pasar uang juga menjadi salah satu faktor dolar AS melemah setelah dalam beberapa hari terakhir mata uang AS mengalami penguatan di dalam negeri," katanya.

Ia menambahkan bahwa potensi mata uang domestik untk melanjutkan penguatan masih terbuka meski cenderung terbatas dikarenakan sentimen kenaikan suku bunga Amerika Serikat pada tahun ini masih membayangi.

Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan bahwa data penggajian non-pertanian Amerika Serikat yang dilaporkan tumbuh 151.000 di Agustus, memang di bawah prediksi kalangan analis yang sebanyak 186.000 pekerjaan.

"Namun, angka tersebut nampaknya tidak cukup lemah. Beberapa ekonom dan investor masih percaya bank sentral Amerika Serikat akan kembali menaikkan suku bunga pada tahun ini, pertemuan bulan Desember mendatang sebagai waktu yang paling memungkinkan," katanya.

Sementara itu, dalam kurs tengah Bank Indonesia (BI) pada Senin ini mencatat nilai tukar rupiah bergerak menguat menjadi Rp13.197 dibandingkan hari sebelumnya (2/9) Rp13.261.

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016