Bandung (ANTARA News) - Tim bola tangan Jawa Barat dan DKI Jakarta berbagi medali emas cabang olahraga eksibisi PON XIX/2016 itu pada babak final yang digelar di Lapangan Progresif Kota Bandung, Kamis.

Tim tuan rumah berhasil meraih medali emas bola tangan putri setelah mengalahkan tim DKI Jakarta dengan skor tipis 20 - 19 melalui adu penalti. Sementara tim putra Jabar harus puas dengan medali perak setelah pada babak final dikalahkan DKI Jakarta dengan skor tipis 20-19.

Dengan demikian, Jabar dan DKI Jakarta sama-sama mengemas satu emas dan satu perak pada laga yang berlangsung sejak 2 September 2016 itu.

Laga final pertama antara putri Jabar dan DKI Jakarta berlangsung cukup ketat. Kedua tim saling unjuk kekuatan untuk menjebol gawang lawan. DKI Jakarta sempat unggul pada babak pertama dengan skor 8 - 7. Tak ingin tertinggal jauh, Jabar terus meluncurkan serangan ke gawang DKI Jakarta dengan menambah satu gol di menit awal babak kedua.

Babak kedua, pertandingan berjalan sengit. Permainan keras yang dilancarkan tim DKI Jakarta membuat suasana pertandingan sempat memanas. Wasit memberikan kartu merah kepada pemain DKI Jakarta, Amanda Maichiko. Tim Jabar besutan Irfan Benizar tersebut berhasil menahan imbang serangan DKI Jakarta dengan skor 12 - 12, Lia Apriliani menjadi penyelamat tim Jabar pada detik - detik terakhir pertandingan.

Kedua tim melanjutkan pertandingan dengan waktu tambahan 2 x 5 menit, pada babak ini tim Jabar sempat unggul di menit awal dengan menambah 3 gol, namun DKI Jakarta berhasil menahan kekuatan Jabar dengan skor imbang 15 - 15. Adu penalti menjadi penentuan skor akhir pertandingan, kedua tim saling menahan imbang gol, Rani Emiliana menjadi penyelamat jabar setelah menambah satu gol penalti yang mengantarkan Jabar sebagai juara eksebisi PON XIX/2016.

Pelatih Bola Tangan Puteri Jabar Irfan Benizar mengungkapkan sudah memprediksi adanya babak penalti saat melawan DKI Jakarta. Ia menambahkan, ketenangan dan tidak mudah terprovokasi merupakan kunci utama tim Jabar meraih kemenangan.

"Siapa yang mentalnya dapat bertahan itu yang juara. Di pertandingan ini Jabar mampu menunjukan mental yang kuat dan tidak mudah terprovokasi oleh permainan keras DKI Jakarta," kata Irfan.

Sebaliknya tim putra jabar harus menelan pil pahit setelah kalah dari DKI Jakarta dengan skor tipis 20 - 19.

"Saya rasa ini keberuntungan bagi tim DKI Jakarta karena pada babak pertama cukup tertinggal jauh oleh Jabar, saya sudah pesimis. Tapi, alhamdulillah pertengahan babak kedua tim menemukan kembali irama permainannya," kata Pelatih tim DKI Jakarta Muhamad Arif.

Menurutnya, motivasi dan semangat yang tinggi menjadi kunci keberhasilan tim DKI meraih gelar sebagai Juara di eksebisi PON XIX/2016.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2016