Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada perdagangan Senin ditutup menguat karena didorong oleh positifnya bursa regional dan naiknya harga komoditas di pasar internasional. IHSG ditutup naik 18,124 poin atau 0,96 persen menjadi 1.913,735, sedangkan indeks LQ45 menguat 4,201 poin atau 1,03 persen ke level 411,525. Volume perdagangan mencapai 1,628 miliar saham dengan nilai Rp1,929 triliun dari 27.747 kali transaksi. Analis Riset PT Panin Capital, Luki Aryatam,a kepada ANTARA News, Senin, mengatakan bahwa penguatan IHSG didorong oleh kenaikan hampir di seluruh bursa regional. Luki juga mengatakan bahwa naiknya indeks juga didorong penguatan harga komoditas di pasar internasional, yang menjadi salah satu faktor positif yang mendorong sektor pertambangan dan energi kembali naik. "Naiknya harga nikel telah mendorong harga saham Antam (ANTM) dan INCO (Internasional Nickel), sedangkan untuk Telkom (TLKM) karena prediksi pembagian deviden pada RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) mendatang," ujarnya. Pada perdagangan Senin ini, pergerakan pasar didominasi saham yang naik sebanyak 105 jenis dibanding yang turun 40 dan 71 bergerak mendatar. Kenaikan indeks ini dipimpin menguatnya saham Aneka Tambang (ANTM), Perusahaan Gas Negara (PGAS), Internasional Nickel (INCO), Astra Internasional (ASII), Bank BRI (BBRI), Bank Mandiri (BMRI) dan Telkom (TLKM). Saham ANTM naik Rp850 menjadi Rp14.700, PGAS terangkat Rp50 ke posisi Rp10.300, INCO menguat Rp50 ke level Rp59.900, ASII terdongkrak Rp200 menjadi Rp13.700, BBRI terangkat Rp200 ke harga Rp5.500, BMRI melonjak Rp50 di harga Rp2.725 dan TLKM terangkat Rp100 di Rp10.200. Sedangkan aksi ambil untung saham Tambang Timah (TINS) dan menurunnya Bumi Resources (BUMI) serta Bhati Investama (BHIT) menahan indeks untuk melaju lebih tinggi. TINS terkoreksi Rp100 menjadi Rp12.650, BUMI turun Rp20 ke posisi Rp1.320 dan BHIT melemah Rp10 ke posisi Rp1.130. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007