Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mempromosikan peluang investasi di Indonesia kepada para pengusaha Singapura yang akan hadir dalam acara "Reform and Investment in Indonesia: From Amnesty to Opportunity" di Singapura, Selasa sore.

Ia didaulat menjadi pembicara utama dalam acara yang digelar oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura dan kantor perwakilan BKPM (Indonesia Investment Promotion Center, IIPC) di Singapura dan difasilitasi oleh Singapore Institute of International Affairs (SIIA) bekerja sama dengan United Overseas Bank Limited.

Dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa, Tom, sebagaimana ia biasa disapa, mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pemahaman utuh mengenai keuntungan maupun upaya pemerintah Indonesia untuk menawarkan berbagai peluang investasi di Indonesia.

Kegiatan tersebut dibuka oleh Chairman Singapore Institute of International Affairs - Associate Professor Simon Tay dan Head of Group Wholesale Banking and Management Committee Member UOB Frederick Chin.

Duta Besar RI di Singapura I Gede Ngurah Swajaya juga turut hadir bersama Deputi Bidang Restrukturasi dan Pengembangan Bisnis Kementerian BUMN Aloysius K. Ro.

Kegiatan tersebut juga digunakan Tom untuk memaparkan kebijakan terbaru pemerintah dalam mendorong peningkatan penerimaan pajak melalui amnesti pajak.

"Pemerintah Indonesia melalui BKPM siap memfasilitasi para peserta tax amnesty yang akan menggunakan asetnya untuk melakukan investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) di Indonesia," katanya.

Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, BKPM akan melakukan langkah-langkah aktif untuk mendukung pencapaian target amnesti pajak melalui berbagai perbaikan kemudahan layanan investasi yang ditujukan bagi peserta.

Salah satu yang dilakukan BKPM yaitu dengan memberikan layanan Izin Investasi 3 Jam bagi para peserta amnesti pajak yang mau menggunakan asetnya untuk berinvestasi langsung di Indonesia tanpa batasan nilai investasi dan jumlah tenaga kerjanya.

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016