Jeddah (ANTARA News) - Kepala Daerah Kerja Airport Nurul Badruttamam Makkiy, Minggu, mengimbau jamaah untuk tidak membawa tas tangan lain ke dalam pesawat kecuali tas yang dibagikan oleh maskapai saat keberangkatan.

"Hanya diperkenankan membawa satu buah tas tentengan yang sudah dibagikan dari maskapai penerbangan Garuda atau Saudia," katanya di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, saat mengawasi kepulangan jamaah di hari kedua.

Menurut dia, selain tas tangan berlogo kedua maskapai itu maka tidak akan diperbolehkan untuk dibawa masuk ke dalam kabin.

Untuk jamaah yang menggunakan pesawat Garuda Indonesia menggunakan tas tangan dan kopor berwarna biru sedangkan jamaah yang menggunakan pesawat Saudi Airlines menggunakan tas tangan dan kopor coklat.

Ia menjelaskan bahwa hingga hari kedua pemulangan terdapat penumpukan barang bawaan jamaah yang tidak dibolehkan masuk ke pesawat karena melebihi berat yang diizinkan atau karena dilarang.

"Sudah menumpuk cukup banyak sekali hasil sweeping barang bawaan jamaah yang tidak diperkenankan dibawa masuk ke kabin pesawat dikarenakan melebihi berat muatan dan ada beberapa barang lainnya yang tidak boleh dibawa," katanya seraya mencontohkan barang-barang yang tidak boleh dibawa seperti pisau, gunting, dan air zamzam.

Setiap jamaah hanya diperbolehkan membawa satu kopor di bagasi dengan berat 32 kg dan satu tas tangan dengan berat 7 kg. Kelebihan barang dapat dikirimkan menggunakan kargo dengan tarif tertentu.

Pewarta: Gusti NC Aryani
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2016