Jakarta (ANTARA News) - Kepala Polri Jenderal Pol Sutanto mengatakan dua tersangka baru kasus terbunuhnya aktivis HAM Munir masing-masing berinisial IS dan R akan segera diperiksa. Hal itu diungkapkan Kapolri setelah mengikuti rapat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono soal lembaga pendidikan kedinasan di Istana Kepresidenan, di Jakarta, Selasa. Sutanto mengatakan berdasarkan novum baru kedua tersangka itu adalah oknum Maskapai Garuda Indonesia yang berdasarkan penyelidikan turut andil dalam proses pembunuhan Munir. "Masih berkembang terus. Tentu kan tidak bisa langsung. Kita lakukan penyelidikan secara bertahap," katanya. Keterlibatan dua oknum itu, lanjut Kapolri, antara lain pemalsuan surat yang dikeluarkan untuk Pollycarpus Budi Prihardjo yang telah dibebaskan dari tuduhan sebagai otak pembunuhan Munir. Menurut informasi yang beredar, IS adalah Indra Setiawan (mantan Dirut Garuda Indonesia) dan Ramelgia Anwar (Vice Presiden Corporate Security). Kedua nama tersangka baru itu, sebelumnya sempat dimunculkan oleh tim pencari fakta kasus Munir. Lebih lanjut, Sutanto mengemukakan, dalam penyelidikan yang dilakukan di Amerika Serikat ditemukan dua jenis zat arsenik yaitu jenis tiga dan lima dalam tubuh Munir. "Yang berbahaya itu adalah jenis tiga, karena dari hasil laboratorium diketahui memiliki kecepatan arsen bervariasi antara setengah jam sampai satu setengah jam," katanya. Dari hasil Labfor juga diketahui tempat kejadian di Bandara Changi Singapura. "Jadi, di situlah kita melakukan pemeriksaan dan terus berlanjut hingga muncul tersangka baru itu," ujarnya. Terkait proses menaruh racun dalam makanan yang dikonsumsi Munir, Kapolri mengatakan masih dalam penyelidikan.(*)

Pewarta:
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007