Garut, Jawa Barat (ANTARA News) - Menteri Sosial, Khofifah Parawansa, mengatakan, pemindahan merupakan opsi yang strategis bagi korban banjir bandang dan tanah longsor yang kehilangan tempat tinggal mereka akibat bencana alam itu.

"Di semua titik yang pernah saya datangi ketika bencana alam itu karena longsor selalu opsinya relokasi karena daerah yang terdampak longsor itu artinya tingkat kerawanan tanah yang dihuni sudah tinggi," kata dia, saat meninjau pengungsian korban banjir bandang di Garut, Kamis.

Dia mengatakan, bagi warga yang kehilangan tempat tinggal akibat longsor dan banjir bandang maka pemenuhan hunian sementara menjadi tugas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). 

Sedangkan hunian tetap ada pada ranah Kementerian PU dan Perumahan Rakyat bersama BNPB dan Kementerian Sosial.

Relokasi, menurut dia merupakan opsi terbaik karena jika kerawanan tanah tinggi maka cukup berisiko jika membangun hunian tetap di lahan yang rawan longsor tersebut.

Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman, siap jika korban banjir bandang dan longsor di daerah itu dipindahkan.

"Ini sedang kita identifikasi lahannya tapi sampai saat ini kami belum memutuskan dimana. Kami memiliki beberapa lahan yang harus dilihat lagi cocok atau tidak untuk lokasi relokasi," kata Budiman.

Sebanyak 380 unit rumah warga rusak akibat banjir bandang dan longsor tersebut, sebagian besar warga untuk sementara ditampung di rumah susun dengan kapasitas 130 KK.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2016