Bogor (ANTARA News) - Harga beras sekarang ini dirasakan rakyat masih terasa mahal sehingga DPR-RI diminta membantu dapat menekan harga hingga mencapai Rp.2.500 per kg, karena pada tingkat harga itu dinilai bisa terjangkau semua lapisan masyarakat. Aspirasi itu, seperti dilaporkan ANTARA dari Bogor, Rabu, muncul pada saat kunjungan anggota DPR-RI dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kota/Kabupaten Bogor, Untung Wahono, dalam kegiatan "Serap Aspirasi" di RT04/RW04 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor, Jabar. Dalam kesempatan itu, warga Kelurahan Tanah Baru, Kota Bogor meminta agar harga beras terus diturunkan hingga terjangkau oleh semua lapisan masyarakat hingga yang paling bawah. "Jadi, kami minta agar harga beras terus diturunkan sampai Rp2.500 per kg, tentu DPR sebagai wakil rakyat bisa menyuarakan aspirasi rakyat kecil ini," kata Kurtubi, warga RT04/RW 04 Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, di depan Untung Wahono. Pada pertemuan yang dipusatkan di rumah Ketua RW04, H Jarkasi itu, hadir juga Ketua Komisi C DPRD Kota Bogor Yusuf Dardiri dan Camat Bogor Utara, H Oyok Sukardi. Atas keluhan dan aspirasi yang disampaikan warga itu, Untung Wahono menjelaskan bahwa soal harga beras ini memang dilematis. "Kalau terlalu rendah kasihan petani. Kalau terlalu tinggi, kasihan masyarakat kecil yang bukan petani. Maka, yang bisa menjembatani keduanya adalah program Raskin (beras untuk orang miskin) yang dijual Rp1.000 per kg," kata politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu. Ia mengatakan, program Raskin dikelola oleh Pemerintah Daerah (Pemda) yang diawasi oleh DPRD setempat. "Sedangkan DPR bertugas mengawasi jalannya pengaturan beras ke masyarakat oleh Bulog," katanya. Hanya saja, pada dialog itu, Ketua RW04 H Jarkasi mengeluhkan kuantitas dan kualitas Raskin. "Kami berterima kasih atas adanya program Raskin. Tetapi jika dibandingkan dengan warga yang miskin, beras tersebut jumlahnya sangat tidak mencukupi," katanya. Selain itu, juga banyak beras yang diterima tidak sesuai dengan yang seharusnya. "Pada karung ukuran 20 kg paling banyak hanya berisi beras 18 kg," kata Jarkasi. Di samping itu, kata dia, Raskin yang ada juga berkualitas rendah. "Untuk dimakan, Raskin harus dicampur dengan beras yang dibeli di warung. Perbandingannya, lima liter Raskin dicampur dengan tiga liter beras warung," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007