Jakarta (ANTARA News) - Kapal Baruna Jaya I mulai bergerak dari Pelabuhan Merak, Banten, Rabu pukul 15.30 WIB dengan membawa Surface Buoy dan Ocean Bottom Unit (OBU), komponen utama sistem peringatan dini Tsunami (Tsunami Early Warning System/TEWS) buatan BPPT. "Buoy dan OBU akan diterjunkan di titik 6.30 Lintang Selatan (LS) dan 104.40 Bujur Timur (BT), di selatan Selat Sunda yang jaraknya 127 nautical miles (235,2km) dari pantai Merak," kata Wakil Ketua Tim Tsunami Buoy Oceonographic Monitoring, BPPT, Dr Erzi Agson-Gani M Eng, yang dihubungi di Merak, Rabu. Diperkirakan dalam 18 jam atau Kamis pukul 6.00 WIB Baruna Jaya sudah berada di titik lokasi peletakkan buoy, katanya. Ia mengatakan, sebelum dimuat ke kapal, buoy dan OBU diujicoba sekali lagi dari mulai kekuatan daya apungnya, interkoneksi OBU yang akan dipasang di dasar laut dan buoy yang dipasang di pemukaan laut, pengiriman data ke satelit Inmarsat hingga sistem pelepasannya. "Semua tes berhasil baik, kami harap semua lancar," katanya. Sistem buoy ini, urainya, bekerja berdasarkan gelombang tsunami atau anomali elevasi muka air laut yang dideteksi oleh sensor yang ditempatkan di OBU. OBU secara aktif mengirimkan data ke buoy melalui under water acoustic modem lalu buoy mengirimkan data tersebut ke stasiun penerima di darat melalui satelit Inmarsat milik AS yang kemudian disebarkan ke masyarakat, urainya. "Diharapkan waktu yang dibutuhkan dari mulai terjadi getaran di laut sampai ke stasiun BMG di darat untuk disebarkan ke masyarakat hanya memakan waktu tiga menit saja," kata Kepala BPPT Said D Jenie sebelumnya. BPPT, kata Said, akan kembali membangun lima lagi buoy dan OBU peringatan dini tsunami pada 2007 dari target 11 buoy buatan BPPT yang terpasang pada akhir 2008. Buoy dan OBU yang akan diluncurkan itu menjadi komponen TEWS ketiga yang diluncurkan, setelah dua unit buoy dan OBU milik Jerman yang telah dipasang di perairan barat Padang dan utara Aceh. Pada akhir 2008 rencananya sudah akan terpasang 22 unit buoy di seluruh perairan Indonesia. Selain di selat Sunda, 10 buoy buatan Indonesia lainnya akan dipasang di perairan Laut Flores, Laut Sulawesi, Laut Banda hingga di samudera Pasifik di utara Papua. Sedangkan buoy sumbangan Jerman akan dipasang di sepanjang samudera Hindia dari mulai barat-laut Sumatera, selatan Jawa hingga di selatan Timor Leste.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007