Jakarta (ANTARA News) - PT Sari Husada (SH) Tbk bekerjasama LSM SOS Desa Taruna, meluncurkan program pengembangan bakat dan pendidikan keterampilan anak yatim piatu berbasis keluarga (Supporting Lives) di rumah SOS Desa Taruna Jl Karya Bhakti, Cibubur, Jakarta Timur, Rabu. Peresmian program pendidikan anak yatim piatu itu dilakukan Sales Director PT SH, Jagat Prakarsa Dwi ALam dan Pimpinan SOS Desa Taruna Indonesia Gregor Hadiyanto Nitihardjo yang disaksikan anak-anak asuh panti itu dan diisi acara menyanyi, menari dan lomba menggambar. SOS Desa Taruna Cibubur Jakarta didirikan di atas lahan tiga Ha yang dihuni 144 anak yatim piatu di 15 rumah dengan 15 ibu asuh, dilengkapi fasilitas sekolah, klinik, perpustakaan, latihan keterampilan dan kesenian. Presdir PT SH Budi Satria Isman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sales Director Jagat Prakarsa Dwi Alam, mengatakan, pihaknya menghargai upaya SOS Desa Taruna dalam melakukan rumah anak yatim piatu dengan sistem pengasuhan anak berbasis keluarga. "Konsep pembinaan SOS Desa Taruna ini berbeda dengan di rumah yatim piatu lainnya, karena sistem ini memungkinakan anak dibina dan didik selayaknya dalam sebuah keluarga," katanya. Pimpinan SOS Desa Taruna Indonesia Gregor Hadiyanto Nitiharjo, mengatakan, keterlibatan PT SH dan perusahaan dalam Grup Numico di seluruh dunia merupakan bukti dalam meberikan perhatian yang konkret kepada anak yatim piatu. Tahap awal program "Supporting Lives" itu, PT SH dalam lima tahun membantu dalam pelatihan seni suara, seni tari, pendididkan nutrisi dan kesehatan bagi ibu di SOS Desa Taruna Cibubur, Jakarta. Selain program pendidikan dan pelatihan, PT SH bersama induk perusahaan Numico sedang membangun rumah SOS Desa Taruna di Medan dan sebuha rumah sakit di Meulaboh, Aceh. Gregor Hadiyanto menambahlan, konsep pendidikan berbasis keluarga bagi anak yatim piatu pertama dikembangkan di Austria pada tahun 1949 dan di Indonesia didirikan pertama kali pada 1972 di Lembang Bandung Jabar dan kini telah berkembang di 8 kota, yakni Bandung, Jakarta, Semarang, Bali, Flores NTT, Medan, Meulaboh dan Banda Aceh. Jumlah anak yatim piatu yang diasuh di delapan kota SOS Desa Taruna mencapai 900 anak dengan anggaran operasional setiap anak mencapai Rp300 ribu per bulan. Sekitar 2000 anak yatim piatu lainya yang juga binaan SOS Desa Taruna Indonesia kini dititikan diasuh di keluarga yang dinilai mampu melaksanakan pendidikan berbasis keluarga.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2007