Montreal, Kanada (ANTARA News) - Maskapai nasional Garuda Indonesia dan perusahaan manufaktur pesawat Airbus SAS sepakat mempromosikan perlindungan lingkungan dalam operasi penerbangan.

Direktur Utama Garuda Indonesia M Arif Wibowo dan Penasihat Senior Presiden dan CEO Airbus SAS Michel Wachenheim menandatangani kesepakatan itu di Montreal, Jumat, disaksikan oleh Menteri Perhubungan Republik Indonesia Budi Karya Sumadi.

Arif Wibowo mengatakan kerja sama jangka panjang tersebut sangat penting untuk meningkatkan keselamatan dan menurunkan tingkat emisi karbon, serta sejalan dengan tema Sidang Organisasi Penerbangan Internasional (ICAO) ke-39.

Kesepakatan itu, ia melanjutkan, juga sejalan dengan upaya Garuda Indonesia untuk menjalankan operasi penerbangan berkelanjutan.

"Kolaborasi yang terbaru ini antara dengan Garuda Indonesia dan Airbus SAS akan membantu untuk memberikan kesempatan dalam pertukaran ide, informasi, keahlian dan teknik dan untuk bersama-sama mencari solusi atas serta proyek-proyek yang sama dalam kaitannya peningkatan teknologi dan operasi penerbangan," katanya.

Kerja sama tersebut, menurut dia, bisa menjadi pemicu Garuda dan pemangku kepentingan terkait untuk memperkuat upaya mewujudkan industri penerbangan yang ramah lingkungan.

Ia menjelaskan bahwa kerja sama tersebut meliputi pertukaran informasi mengenai syarat-syarat terbaru perlindungan lingkungan di bidang penerbangan serta ukurannya dan upaya yang dilakukan untuk memenuhinya.

Selain itu juga ada pertukaran informasi mengenai kebijakan, program dan proyek, prosedur operasional, hasil dan publikasi penelitian serta identifikasi kebutuhan umum dan sinergi yang memungkinkan.

Kerja sama juga mencakup peningkatan kapasitas, dukungan Garuda dan Airbus dalam pelatihan di bidang perlindungan lingkungan penerbangan seperti peningkatan operasi pesawat, dan penggunaan energi terbarukan.

Pengembangan energi alternatif berkelanjutan dan energi terbarukan, termasuk dukungan untuk uji coba penerbangan menggunakan energi alternatif, serta peningkatan operasional seperti implementasi dukungan terhadap peningkatan pengaturan lalu lintas udara dan peningkatan navigasi berbasis kinerja dan sistem manajemen bandara juga tercakup dalam kerja sama.

"Garuda berkomitmen untuk ikut serta secara aktif dalam menekan tingkat emisi gas yang dihasilkan dari operasi penerbangan," kata Arif.

Arif yakin serangkaian program tersebut dapat membantu meningkatkan kualitas lingkungan dan sejalan dengan misi untuk menciptakan pertumbuhan berkelanjutan di sektor transportasi udara.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan perlindungan lingkungan dalam operasi penerbangan merupakan isu penting di sektor transportasi udara.

"Biofuel itu memang salah satu inisiatif yang mesti dilakukan, tapi memang maskapai harus menanggung harga yang relatif mahal, tapi kita harus coba energi alternatif ini dan pikirkan bagaimana strateginya," katanya.

Budi mengatakan pemerintah akan melibatkan universitas untuk melakukan berbagai penelitian terkait penggunaan energi alternatif untuk pesawat.

"Kita akan mengajak dari universitas-universitas untuk melakukan riset, dan kalau berhasil, kita panggungkan di kancah internasional," katanya.


Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2016