Purwakarta, 12/4 (ANTARA News) - Diperkirakan ratusan peternak bermodal pas-pasan di Kabupaten Purwakarta, Jabar, bangkrut akibat adanya isu flu burung dan merosotnya harga ayam potong di pasaran belakangan ini sehingga memaksa mereka beralih jadi kuli peternak besar sekedar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. "Ya..harus bagaimana lagi, modal kita habis gara-gara isu flu burung itu. Modal yang tersisa hanya kandang ayam," ujar Rohman (41), seorang peternak di Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, Kamis. Peternak ayam potong yang senasib dengan Rohman jumlahnya diperkirakan mencapai ratusan dan tersebar di sentra-sentra peternakan ayam di Purwakarta. Mereka kini menggantungkan hidupnya kepada peternak berskala besar, yang disebutnya sebagai kemitraan. Peternak cukup bermodalkan kandang ayam, sedangkan isinya, seperti bibit ayam, pakan dan lainya disediakan oleh mitra usaha. Solihin, peternak ayam potong lainya di Purwakarta, mengaku terpaksa bermitra dengan pengusaha "berkantung tebal" itu setelah usahanya bangkrut akibat isu flu burung. "Kita bermitra, padahal sebenarnya kita-kita ini kuli memelihara ayam milik orang lain. Namun kita tidak beresiko rugi," katanya. Para peternak mengaku menerima upah pemeliharaan ayam yang besarnya sesuai dengan banyaknya ayam yang dipelihara. Sementara itu harga ayam potong di Purwakarta melonjak atau mengalami kenaikan cukup berarti dalam sepekan terakhir. Di Pasar Rebo, harga daging ayam potong berkisar Rp14.000-Rp 15.000/kg atau naik rata-rata Rp3.000 dari harga yang berlaku sepekan sebelumnya. Akan tetapi pasokan ayam potong dari sentra-sentra produksi di Purwakarta, relatif terbatas.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2007