Makassar (ANTARA News) - Penumpang pesawat Boeing 737-400 Garuda Indonesia bernomor penerbangan GA 602 sempat mendengar suara mirip ledakan saat pesawat baru saja lepas landas di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta menuju Makassar, Kamis pagi. "Sekitar pukul 08.20 Wib, pesawat mulai terbang dan tiba-tiba terdengar suara ledakan dengan bunyi seperti gemuruh. Saya mencari keberadaan suara tersebut, namun tak kutemui," kata Ani, salah seorang dari 134 penumpang Garuda Indonesia yang mendarat darurat di Bandara Hasanuddin Makassar, Kamis, sekitar pukul 12.04 Wita. Ibu rumah tangga yang mengaku hendak ke Kabupaten Sengkang itu menceriterakan, usai mendengar bunyi ledakan tersebut sempat berpikir negatif, namun akhirnya bisa mengatasi. Setelah itu, ia mengemukakan, sepanjang sekitar dua jam penerbangan tidak ada hal-hal aneh yang terjadi, dan berjalan sangat mulus. Kecurigaan penumpang mulai timbul kembali setelah terdengar suara seorang pramugari yang meminta penumpang, agar bersiap-siap karena pesawat sebentar lagi akan mendarat, ujarnya. "Namun, setelah itu pesawat yang sebelumnya terasa mulai menurun untuk menuju bandara tiba-tiba terasa terangkat naik kembali," ujarnya. Kejadian seperti itu, dikatakannya berlangsung beberapa kali, dan pesawat berputar-putar selama sekitar satu jam hingga pada akhirnya mendarat secara mulus tanpa ada goncangan berarti dalam kondisi cuaca yang cerah. Menurut Ani, tidak ada pemberitahuan dari awak pesawat bahwa pesawat yang mereka tumpangi mengalami masalah. "Hanya ada suara pramugari melalui mikrofon pesawat yang mengatakan, 'ibu-ibu, bapak-bapak, harap tenang'," kata Ani menirukan ucapan pramugari tersebut. Pesawat Garuda Indonesia yang dikemudikan pilot Kapten Adi Nasai dari Jakarta dengan tujuan akhir Manado itu mendarat darurat di Bandara Hasanuddin Makassar, karena gangguan pada roda sebelah kiri. Meski pendaratannya berkategori darurat (emergency landing) karena dikawal mobil-mobil pemadam kebakaran, namun pesawat itu akhirnya mendarat secara mulus dan semua penumpang berikut tujuh awak pesawat dievakuasi dari "taxy way 4" bandara tersebut. Keterangan yang dihimpun ANTARA News di Bandara Hasanuddin Makassar menyebutkan bahwa pendaratan darurat itu disebabkan salah satu ban pada roda pendarat sebelah kiri pecah. Namun, pihak Garuda Indonesia di Makassar belum dapat dikonfirmasi, bahkan meminta wartawan menghubungi bagian Hubungan Masyarakat di Kantor Pusat Garuda di Jakarta. Akibat peristiwa tersebut, "run way 31" Bandara Hasanuddin ditutup selama 30 menit untuk kegiatan lepas landas dan mendarat pesawat, namun tidak ada penerbangan yang dialihkan pendaratannya ke bandara lain. (*)

Pewarta:
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007