Bandarlampung (ANTARA News) - Masalah gajah yang kerap memasuki areal kampung dan perladangan petani di Kabupaten Lampung Barat, segera dicarikan solusinya antar-tiga daerah, yakni Kabupaten Tanggamus, Lampung Barat, dan Provinsi Bengkulu. "Kami hari ini dan besok membahas masalah tersebut di Tanggamus, terutama terkait permasalahan gajah apakah akan digiring lebih ke dalam tidak di jalur Tanggamus-Lampung Barat," kata Kepala Dinas Kehutanan dan Sumber Daya Alam Kabupaten Lampung Barat, Warsito, di Bandarlampung, Kamis. Dia menjelaskan, masalah utama adalah enam gajah yang beberapa waktu lalu membuat ulah dan kini masih di areal dekat perladangan, namun ada kelompok gajah lain di Bengkunat, Lampung Barat. "Apakah gajah-gajah tersebut akan disatukan atau lainnya, nanti dibahas di pertemuan tersebut," kata dia. Terkait penduduk di Suoh Lampung Barat apakah akan dipindahkan, Warsito menegaskan, mereka menempati areal resmi sejak zaman Belanda. "Lokasinya memang berada di tengah-tengah kawasan hutan, luas areal mencapai 18.500 hektare lebih, tinggal bagaimana mengusahakan agar warga tidak merambah ke hutan sekitarnya," katanya. Sejumlah warga meminta pemerintah segera melakukan aksi terkait seringnya kawanan gajah memasuki areal perladangan. "Memang manusianya yang salah merusak habitat hewan itu, tetapi perlu penanganan jangan sampai ada korban jiwa lagi," ujar Ansori, salah seorang warga Lampung Barat. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007